Ini Dapur MBG yang Dipuji Keponakan Presiden Prabowo, saat Melakukan Survei Lapangan BGN di Lotim
Foto Kondisi Dapur MBG/ SPPG Yayasan Awal Betulung Sesama 2 Milik. H. M. Tahir, SH yang Dipuji oleh Keponakan Presiden, Irwan Bobby, pada Minggu (2/11/2025) (Dok. Pribadi)
Pemilik SPPG H. M. Tahir, SH: Desain IPAL Canggih, Luas Lahan Melebihi Standar BGN yaitu 20 Are, Desain Sistem Gas Sesuai Juknis Berstandar SNI-067213-2006, Ruangan Pengelola Dapur dengan Fasilitas Lengkap & Direncanakan Beroperasi pada 8 November 2025
SIGAP NEWS NTB | Lombok Timur – Badan Gizi Nasional (BGN) menegaskan komitmennya pada Program Makan Bergizi Gratis (MBG) 2025. Dalam survei lapangan di SPPG (Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi) milik Yayasan Awal Betulung Sesama 2 di Desa Kalijaga, Kecamatan Aikmel, fasilitas dapur MBG yang menampung kapasitas besar mendapat pujian, termasuk dari Irwan Bobby, seorang keponakan Presiden Prabowo saat bersama BGN RI melakukan survei ke Kabupaten Lombok Timur. Keponakan Presiden menilai bahwa lokasi dan fasilitasnya “sudah sangat sesuai standar BGN RI”, hingga bercanda bahwa lahan bisa menampung dua dapur MBG.
Dari Program Nasional Ke Dapur Lokal: Tujuan Dan Cakupan MBG 2025

Program MBG resmi dimulai sejak 6 Januari 2025 dan dirancang untuk disalurkan melalui SPPG secara bertahap mengikuti jadwal masuk peserta didik. Target utama program ini adalah meningkatkan status gizi peserta didik, ibu hamil, ibu menyusui, dan anak balita melalui penyediaan makanan yang memenuhi Angka Kecukupan Gizi (AKG) harian. BGN menetapkan porsi pagi menyumbang 20–25% kebutuhan gizi harian dan makan siang 30–35% kebutuhan AKG. Selain penyediaan pangan, program juga menekankan edukasi gizi dan pemberdayaan ekonomi lokal dengan mengutamakan pengadaan bahan pangan dari petani, nelayan, dan UMKM setempat.
BGN juga merumuskan beberapa tujuan strategis program, antara lain menurunkan morbiditas dan mortalitas ibu-anak, meningkatkan akses pendidikan melalui gizi yang memadai, menekan biaya pengobatan jangka panjang, serta meningkatkan produktivitas SDM yang berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi.
Kapasitas dan cakupan SPPG Yayasan Awal Betulung Sesama 2
SPPG di Jalan Sordang, Desa Kalijaga memiliki luas lahan 20 are. Padahal standar BGN adalah 8 are (terdiri dari 4 are bangunan + 4 are halaman). Artinya lahan ini 2,5 kali lebih luas dari standar yang ditetapkan BGN. SPPG ini direncanakan melayani 2.834 siswa ditambah 300 penerima manfaat kategori B3 (ibu menyusui, ibu hamil, dan balita) yang tersebar di 24 sekolah di Desa Kalijaga Selatan, Kalijaga Induk, Kalijaga Timur, dan Aikmel Utara. Sehingga total penerima manfaat yang akan dilayani mencapai 3.134 orang.
Menurut Ahmad Hakiki Saputra, A.Md.Kom, Ketua Yayasan Awal Betulung Sesama:
“Direncanakan beroperasi pada 8 November 2025. Tinggal finalisasi input data tambahan B3 (Busui, Bu Hamil & Balita) yang ditargetkan sebanyak 300 Penerima Manfaat B3.”
Hasil Room Tour Sigap News NTB (2 November 2025): Daftar Ruang Dan Peralatan
Tim Sigap News NTB melakukan room tour pada Minggu, 2 November 2025, dan mencatat susunan ruangan serta peralatan inti di Dapur MBG/ SPPG Yayasan Awal Betulung Sesama 2:
- Ruang Distribusi Makanan.
- Ruang Produksi, termasuk ruang packing & ruang penyimpanan food tray.
- Gudang Alat Dapur, terlihat: 1 kuali sangat besar, 2 kuali besar, 5 kuali menengah; 8 set kompor khusus; 3 eksos (lubang pembuangan asap); 2 rice steamer ukuran 12 rak (kapasitas 3 kg beras per tray); 24 tray khusus masak nasi di steamer.
- Gudang Alat Dapur: food tray stainless steel food grade SS 304.
- Ruang Ahli Gizi.
- Ruang SPPI (Kepala Dapur & Accounting).
- Lobby.
- Ruang Pencucian Food Tray.
- Ruangan instalasi khusus tabung gas dengan desain tabung tempat gas 15 kg yang dapat diisi air panas agar gas tidak membeku saat penggunaan; selang gas LPG yang digunakan memenuhi standar SNI-067213-2006 untuk Gas 50 Kg.
- Kamar khusus SPPI / Kepala Dapur.
- Kamar khusus Akuntan.
- Kamar khusus Ahli Gizi.
- Rute masuk dan rute keluar dapur dirancang berbeda, satu arah mengitari dapur untuk menjaga alur kebersihan dan higiene.
- IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah) dirancang khusus: limbah dapur disaring terlebih dahulu sebelum dibuang ke saluran irigasi. Sehingga tidak akan mencemari lingkungan di sekitar Dapur MBG.
Tim Pengelola dan SDM: Kesiapan Operasional
SPPG ini mempekerjakan sekitar 50 karyawan, dipimpin oleh Kepala Dapur MBG / SPPI Abdul Holik Gapar, S.Pt. Tim kunci lain yang tercatat meliputi: Fika Roziyatun, A.Md.Gz (Ahli Gizi), M. Samirizaldi, S.Ak (Akuntan), dan Hamzani, S.Pd (Pengawas Pemeliharaan). Struktur ini menunjukkan kombinasi tenaga ahli teknis, gizi, dan administrasi yang lengkap untuk mendukung operasi harian skala besar.
Pujian, harapan, dan tantangan pelaksanaan
Pemilik Dapur MBG/ SPPG Yayasan Awal Betulung Sesama 2, H. M. Tahir, SH, yang memerhatikan desain IPAL dan standar teknis dapur, menekankan bahwa instalasi pembuangan limbah dan sistem gas telah dirancang sesuai standar yang berlaku. Keponakan Presiden, Irwan Bobby, memuji kelengkapan fasilitas dan luas lahan yang sangat sesuai standar BGN RI. Komentar yang menambah perhatian publik terhadap proyek ini.
Meski fasilitas memadai, tantangan tetap ada: finalisasi data penerima (terutama 300 B3), pengaturan rantai pasok bahan lokal yang konsisten, serta menjaga kualitas gizi dan kebersihan saat operasi massal dimulai. Jika semua berjalan sesuai rencana, operasional pada 8 November 2025 akan menjadi tonggak penting bagi implementasi MBG di wilayah 3T dan upaya peningkatan gizi anak-anak dan kelompok rentan di Lotim.
Dapur MBG di Kalijaga memberi gambaran nyata bagaimana program nasional bisa terwujud di tingkat lokal: fasilitas terukur, standar teknis diperhatikan, serta rencana operasional yang jelas. Implementasi yang disiplin serta keterlibatan pemangku kepentingan lokal akan menentukan apakah janji gizi baik bagi generasi mendatang benar-benar terwujud.
--------------------------------------------------------
Hubungi Redaksi Sigap News NTB: 087859937127 (Pak Amin)
Editor :M Amin