Inaq Sahnun yang Viral di Medsos, Kini Lega Setelah Dinsos Lotim Berikan Bantuan

Foto Suasana Haru Saat Inaq Sahnun Dikunjungi Langsung oleh Kadis Sosial Lotim, H. Suroto, SKM, M.Kes pada Minggu (12/10/2025) (Dok. Pribadi)
H. Suroto, SKM., M.Kes: "Alhamdulillah Yang Bersangkutan Tetap Mendapat Perhatian Dari Desa"
Pada Minggu, 12 Oktober 2025, Kepala Dinas Sosial Kabupaten Lombok Timur, H. Suroto, SKM., M.Kes, melakukan kunjungan silaturahmi ke rumah Inaq Sahnun sebagai tindak lanjut dari satu kasus yang sempat viral di beberapa media sosial. Kadis Sosial Lotim yang dikenal aksi cepat tanggap & responsif ini menyampaikan bahwa, pihaknya menyambut baik perhatian publik dan memastikan keluarga yang bersangkutan tetap mendapat perhatian dari perangkat desa setempat.
“Alhamdulillah yang bersangkutan tetap mendapat perhatian dari desa,” ujar Kadis Sosial saat meninjau langsung lokasi. Namun ia menegaskan bahwa pemberian bantuan sosial rutin seperti PKH dan BPNT (sembako) sedang terhenti sementara dan perlu ditindaklanjuti secara administratif.
Status Bantuan Sosial: Mengapa Bisa Terhenti?
Kadis Suroto menjelaskan bahwa penghentian sementara bantuan bukan serta merta keputusan administratif tanpa sebab. Akan tetapi sistem administrasi dan kriteria program bisa menyebabkan nama keluarga terhenti dalam daftar penerima. Beberapa penyebab yang mungkin terjadi menurut H. Suroto:
- Keluarga tidak lagi memenuhi kriteria PKH (mis. tidak ada ibu hamil atau anak balita yang memenuhi syarat).
- Anak-anak yang menjadi dasar penerima bantuan mungkin sudah tidak bersekolah sehingga syarat tidak terpenuhi.
- Ada perubahan data atau kesalahan administrasi yang perlu diklarifikasi melalui mekanisme resmi.
- Suroto menekankan bahwa bila memang terjadi penghentian oleh sistem, langkah selanjutnya adalah menelusuri penyebabnya dan mengupayakan solusi agar keluarga kembali dapat diusulkan melalui mekanisme desa sesuai tata kerja program pemerintah.
Proses Verifikasi: Desa dan Mekanisme Resmi yang Diperlukan
Menurut pernyataan Kadis, bukanlah jalan yang benar jika semua persoalan sosial hanya diselesaikan lewat media sosial. Banyak laporan datang dari medsos maupun langsung, sehingga tim tak selalu bisa merespon sekaligus. Untuk itu H. Suroto mengimbau:
- Kasus–kasus emergency akan diprioritaskan dan segera dicek oleh dinas untuk dicari solusi cepat.
- Setiap informasi yang berkaitan masalah sosial hendaknya dikomunikasikan secara baik dengan pemerintah desa dan lembaga kesejahteraan sosial, agar dapat ditelusuri resmi.
- Pengusulan kembali penerima bansos harus melalui desa sesuai mekanisme dan nama baiknya harus dikembalikan melalui proses yang benar.
Komitmen Mencari Solusi, Bukan Sekadar Janji
Kadis H. Suroto menegaskan komitmen nyata: apabila penghentian terjadi karena alasan administratif atau data, pihaknya bersama desa akan bekerja mencari solusi agar yang bersangkutan bisa tetap menerima bantuan yang sesuai mekanisme. Pemerintah daerah menurutnya akan berupaya menelusuri, memperbaiki data jika perlu, dan memfasilitasi pengusulan kembali.
Pesan untuk Masyarakat: Komunikasi, Bukan Spekulasi
- Suroto mengingatkan masyarakat agar tidak cepat mengambil kesimpulan berdasarkan postingan viral semata. Ia mengajak warga untuk bersama-sama:
- Mengomunikasikan masalah sosial dengan pihak desa dan dinas terkait.
- Menghindari penyebaran informasi yang belum terverifikasi agar tidak menimbulkan kepanikan atau kesalahpahaman.
- Bersinergi mencari penyebab masalah, lalu bersama-sama mencari solusi sesuai mekanisme program pemerintah.
Penutup: Solidaritas Masyarakat sebagai Kunci
Kasus yang viral di media sosial ini membuka peluang bagus: perhatian publik dapat mempercepat tindak lanjut, asalkan dikelola dengan komunikasi yang tepat. Pernyataan H. Suroto menegaskan bahwa pendekatan yang benar adalah kombinasi antara respons cepat untuk kondisi darurat dan proses administratif yang benar untuk memastikan keberlanjutan bantuan. Semangat gotong-royong desa, peran aktif masyarakat, dan keterbukaan data antara warga-desa-dinas menjadi kunci agar bantuan sosial tepat sasaran dan tidak putus karena masalah administratif semata.
Editor :M Amin