Wapres Gibran pada 30.000 Gapoktan: “Kerja Keroyokan” Kunci Perkuat Kemandirian Pangan Nasional

Foto Suasana Saat Wapres Gibran Melakukan Penanaman Jagung Serentak Kuartal IV di Tangerang - Banten pada Rabu (08/10/2025) (Biro Pers, Media, & Informasi Sekretariat Wakil Presiden Republik Indonesia)
Wapres Gibran Usulkan: (1) Penguatan Koperasi Petani; (2) Penyediaan Dryer; (3) Distribusi Bibit Unggul; (4) Pelatihan Berkelanjutan & Pendampingan Teknis
SIGAP NEWS NTB | Lombok Timur – Semangat gotong royong kembali digelorakan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka saat menghadiri kegiatan Penanaman Jagung Serentak Kuartal IV di Kampung Cibangkok dan Cibaregbeg, Desa Bantar Panjang, Kecamatan Tigaraksa, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten pada Rabu (08/10/2025). Dalam kegiatan yang diinisiasi oleh Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) ini, Wapres Gibran menegaskan bahwa kemandirian pangan hanya dapat terwujud jika seluruh elemen bangsa bergerak bersama.
Sinergi Lintas Sektor: Polri, Petani, hingga Pesantren
Dalam sambutannya, Wapres Gibran menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk mendukung visi Presiden Prabowo Subianto mewujudkan swasembada pangan nasional.
“Cara-cara kerja seperti ini harus kita teruskan. Kerja bersama, kerja keroyokan, kerja kolaboratif terutama lintas sektor, lintas instansi,” tegasnya.
Gerakan ini melibatkan Polri, Kementerian Pertanian, Forkopimda, Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan), kampus swasta, hingga pesantren.
Wapres bahkan mencontohkan pengalamannya dua minggu sebelumnya saat panen jagung di Palembang bersama kalangan pesantren, sebagai bukti bahwa sinergi seperti ini membawa hasil nyata.
“Terima kasih atas kerja keras semua pihak. Saya berharap ke depan kegiatan seperti ini bisa dipertahankan dan diperluas,” ujar Gibran.
30.000 Gapoktan dan Produksi 2,8 Juta Ton: Capaian Nyata Petani Indonesia
Menurut data yang disampaikan Wapres, saat ini terdapat lebih dari 30.000 Gapoktan yang terlibat aktif dengan total produksi jagung mencapai 2,8 juta ton pada kuartal III tahun ini. Namun, Gibran mengingatkan bahwa capaian tersebut tidak boleh berhenti sebagai angka statistik belaka.
“Saya harap bukan hanya menjadi angka-angka di atas kertas, tapi dampaknya benar-benar bisa dirasakan oleh para petani,” tegasnya.
Banten Siap Jadi Pusat Industri Jagung Nasional
Banten, kata Wapres, memiliki keunggulan strategis. Wilayah ini bukan hanya lahan pertanian yang subur, tetapi juga memiliki banyak pabrik pakan ternak dan peternak mandiri.
Hal ini menciptakan rantai industri pertanian yang saling terhubung: hasil panen petani langsung terserap industri lokal, memperkuat ekonomi daerah sekaligus menekan biaya distribusi.
Untuk menjamin hasil panen terserap maksimal, Wapres mendorong Bulog dan industri pakan ternak agar meningkatkan penyerapan hasil pertanian rakyat.
Namun ia juga mengingatkan, kualitas hasil panen harus ditingkatkan agar memenuhi standar pasar.
Tantangan Teknis dan Solusi: Dari Kadar Air hingga Aflatoksin
Gibran mengakui, petani masih menghadapi sejumlah kendala teknis, seperti kadar air tinggi dan risiko aflatoksin yang menurunkan mutu jagung.
Ia pun mengusulkan langkah-langkah konkret:
- Penguatan koperasi petani
- Penyediaan dryer (alat pengering jagung)
- Distribusi bibit unggul
- Pelatihan berkelanjutan dan pendampingan teknis
“Petani jangan sampai merasa ditinggal. Kalau hasil panennya belum memenuhi standar, bantu mereka dengan pendampingan, pelatihan, dan akses teknologi. Ini bisa diselesaikan kalau dikerjakan bersama-sama,” tegasnya.
Teknologi, Inovasi, dan Peran Generasi Muda
Dalam era digital, Wapres juga menekankan pentingnya keterlibatan anak muda dan teknologi pertanian modern.
Ia menyoroti penggunaan drone, kecerdasan buatan (AI), riset pascapanen, dan pengolahan hasil panen menjadi produk bernilai tambah seperti etanol, tepung, dan pengganti plastik ramah lingkungan.
Dengan pendekatan ini, sektor pertanian tidak hanya menjadi penyedia bahan mentah, tetapi juga penggerak ekonomi berbasis inovasi.
Polri Hadir Bersama Petani
Gerakan Tanam Jagung Bersama Polri ini menjadi bukti nyata kontribusi aparat keamanan dalam memperkuat ekonomi rakyat. Penanaman simbolis di Banten mencakup lahan seluas 50 hektare, menjadi bagian dari program nasional di 33 lokasi binaan Polri di seluruh Indonesia. Selain itu, Polri juga menyalurkan sarana produksi pertanian seperti benih, pupuk, pompa air, dan alat pengering pascapanen (dryer).
Kolaborasi ini menunjukkan wajah Polri yang humanis, yang tidak hanya menjaga keamanan, tetapi juga turut menanam benih masa depan bangsa.
Salam Hangat dari Presiden Prabowo: Wujudkan Kedaulatan Pangan
Menutup sambutannya, Wapres Gibran menyampaikan salam hangat dari Presiden Prabowo Subianto, sekaligus menegaskan kembali pentingnya sinergi lintas sektor dalam mewujudkan cita-cita besar bangsa: swasembada dan kedaulatan pangan nasional.
“Salam hangat dari Pak Presiden,” ujar Gibran, menutup kegiatan dengan penuh optimisme.
Suasana pun berubah haru dan penuh semangat saat para petani, aparat, dan masyarakat berbaur dalam harapan besar bahwa Indonesia akan benar-benar berdiri di atas kaki sendiri dalam hal pangan, melalui kerja keras dan kerja “keroyokan” seluruh elemen bangsa.
Editor :M Amin
Source : Biro Pers, Media, & Informasi Sekretariat Wakil Presiden Republik Indonesia