Dua Mahasiswa Asal NTB Raih Juara 2 Karya Tulis Ilmiah ADIA International Conference 2025

Foto Muhammad Nur (Amad) dan Foto Nur Latifatul Qalbi (Ifa) (Dok. Pribadi)
Judul Karya Yaitu "Media Framing Analysis of Nickel Mining Issues in Raja Ampat: Impacts on Cultural Resilience and Digital Literacy of Diverse Communities"
SIGAP NEWS NTB | Lombok Timur – Dalam gegap gempita Forum ADIA Konferensi Internasional 2025 yang digelar di Syariah Hotel Solo dan Aula Fakultas Adab dan Bahasa UIN Raden Mas Said Surakarta, pada 21-25/7/2025, dua mahasiswa asal NTB dari Fakultas Humaniora UIN Maulana Malik Ibrahim Malang berhasil menorehkan prestasi gemilang. Muhammad Nur, akrab disapa Amad dan Nur Latifatul Qalbi lebih dikenal dengan Ifa, memboyong medali perak pada lomba Karya Tulis Ilmiah tingkat internasional yang diumumkan pada Kamis (24/7/2025). Hal ini menegaskan kualitas intelektual generasi muda asal NTB ini di kancah global.
Melampaui Batas: “Media Framing Analysis of Nickel Mining Issues in Raja Ampat”
Karya tulis berjudul “Media Framing Analysis of Nickel Mining Issues in Raja Ampat: Impacts on Cultural Resilience and Digital Literacy of Diverse Communities” milik Amad dan Ifa menggugah kesadaran pentingnya ketahanan budaya sekaligus literasi digital di masyarakat majemuk. Di bawah tema “Cultural Resilience and Digital Literacy for the Diverse Society”, tulisan mereka memaparkan bagaimana berita tambang nikel di Raja Ampat dapat memperkuat kesadaran budaya lokal jika “dibingkai” secara positif melalui platform digital.
“Ajang ini bukan sekadar lomba, tapi momentum penting untuk menjalin silaturahmi akademik lintas negara. Keikutsertaan kami mempertegas kontribusi nyata akademisi dalam meningkatkan mutu pendidikan, riset, dan pengembangan ilmu pengetahuan,” ujar Nur kepada NTB SigapNews.
Sinergi Akademik dan Warisan Budaya
Dr. M. Faisol, Ketua Forum ADIA 2025, menekankan perlunya integrasi nilai adab dengan kecakapan digital agar humaniora tetap adaptif dan transformatif.
“Kita ingin membangun daya tahan budaya bangsa melalui literasi digital yang inklusif dan mencerahkan,” tegasnya.
Lebih dari 300 ilmuwan, peneliti, mahasiswa, dan praktisi baik domestik maupun internasional antusias berbagi gagasan, memetakan kolaborasi lintas disiplin demi masa depan keilmuan yang lebih cemerlang.
Dari Madrasah hingga Beasiswa Penuh
Prestasi Amad dan Ifa bukan kebetulan semata. Sejak Madrasah Tsanawiyah, Amad telah meraih juara 1 lomba pidato Bahasa Arab tingkat kota dan juara 3 tingkat provinsi. Melanjutkan ke MAN 2 Mataram, ia dipercaya menjadi imam tetap masjid dengan penghasilan tersendiri, sebelum meraih IPK nyaris sempurna (3,92) di UIN Malang. Akhir Juli ini, Amad akan berangkat ke Thailand sebagai bagian dari program pertukaran pelajar internasional.
Ifa, dengan IPK 3,82, juga menorehkan prestasi seni sebagai juara 2 pantomim tingkat kota. Keduanya menempuh studi dengan beasiswa penuh, menjadikan perjalanan akademik mereka inspirasi bagi rekan-rekan sejawat.
Harapan dan Arah Baru
“Kualitas dan kuantitas penelitian di Indonesia masih harus terus dipupuk bersama, dengan kesempatan bimbingan dan pendanaan yang lebih intens,” tutur Ifa, menekankan perlunya dukungan sistematis demi akselerasi kualitas sumber daya manusia bangsa.
Akhir kata, selamat dan sukses untuk Muhammad Nur & Nur Latifatul Qalbi atas prestasi Juara 2 Karya Tulis Ilmiah Internasional tingkat mahasiswa.
“Good luck dan raihlah impianmu, wahai adek-adekku,” ujar sang kakak, M. Aminullah, S.Si., Jurnalis SigapNews, penuh kebanggaan.
Semoga langkah gemilang ini membuka pintu kolaborasi strategis dan memantik lebih banyak inovasi lintas disiplin di masa mendatang.
Editor :M Amin