50 Penenun Lokal Bangkit Lagi! HM. Tahir Salurkan Benang, Gerakkan Ekonomi Desa Pringgasela Timur

Foto Suasana Bahagia Penenun Dusun Mujahidin, Desa Pringgasela Timur saat Menerima Bantuan Benang dari Dana Aspirasi Dewan H. M. Tahir Pada Selasa (17/6/2025) (Dok. Pribadi)
H. M. Tahir, SH: "Dengan Bantuan Benang, Penenun Bisa Terus Produktif, Kesejahteraan Keluarganya Meningkat, Dan Menjaga Kelestarian Budaya Lokal"
SIGAP NEWS NTB | Lombok Timur – Senyum sumringah terpancar dari wajah para penenun Dusun Mujahidin, Desa Pringgasela Timur. Pada Selasa (17/6/2025) pukul: 16.30 Wita yang cerah itu, menjadi saksi hadirnya perhatian dan kepedulian nyata dari Anggota DPRD Kabupaten Lombok Timur Dapil 4 dari Fraksi Gerindra, H. M. Tahir, SH yang menyalurkan bantuan benang tenun kepada 50 anggota kelompok perajin tenun ikat. Bantuan ini bersumber dari dana aspirasinya sebagai wakil rakyat.

Langkah inspiratif ini mendapat sambutan hangat dari masyarakat dan pemerintah desa, karena dinilai mampu mendorong pertumbuhan ekonomi lokal. Sekaligus melestarikan warisan budaya khas Lombok Timur.
Desa Pringgasela Timur: Jejak Sejarah dan Denyut Budaya
Desa Pringgasela Timur dulunya merupakan bagian dari Desa Pringgasela dengan nama Dusun Timuk Belimbing. Karena pertumbuhan penduduk yang pesat serta dorongan para tokoh agama dan masyarakat, wilayah ini dimekarkan menjadi Desa Persiapan Pringgasela Timur pada 15 Desember 2011. Setahun kemudian, tepatnya pada 7 Mei 2012, status desa ini resmi menjadi desa definitif.
Kini, Desa Pringgasela Timur terdiri dari enam wilayah: Timuk Belimbing Utara, Timuk Belimbing, Kebon Repok, Timuk Belimbing Selatan, Orong Bintang, dan Tibusala, dengan total 21 RT. Mayoritas warganya bermata pencaharian sebagai petani, buruh, dan perajin tenun ikat.
Namun, berdasarkan data resmi desa, lebih dari 56% warganya belum memiliki penghasilan tetap. Kondisi ini menunjukkan betapa strategisnya bantuan produktif seperti benang tenun dalam mendongkrak ekonomi warga, khususnya kaum perempuan.
Tenun Ikat Pringgasela Timur: Karya Budaya Bernilai Global
Tenun ikat sesek khas Pringgasela Timur bukan sekadar kain, melainkan karya seni yang merepresentasikan nilai-nilai budaya, adat istiadat, dan identitas lokal. Pewarnaan alami dan motif khas menjadi ciri utama kain ini.
Kualitas dan keunikan tenun Pringgasela Timur bahkan telah mendapat dukungan dari UNESCO, yang selama 2 tahun terakhir membantu melalui program peningkatan kapasitas dan penyediaan alat tenun modern. Lokasi ini pun telah dikenal sebagai salah satu sentra penghasil kain tenun terbaik di NTB.
H. M. Tahir, SH: Menenun Kesejahteraan Lewat Aspirasi
Dalam pernyataannya, H. M. Tahir, SH menyampaikan alasan utama di balik pemberian bantuan benang ini:
“Masyarakat di sini mayoritas penenun. Untuk itu, saya merasa berkewajiban mendukung mereka dengan bantuan benang agar mereka bisa terus produktif, meningkatkan kesejahteraan keluarga, serta menjaga kelestarian budaya lokal. Tenun Pringgasela memiliki kualitas tinggi, bahkan potensial mendunia.”
Apresiasi dari Pemerintah dan Warga
Sekretaris Desa Pringgasela Timur, Anto Sudihari, S.Pd memberikan apresiasi tinggi terhadap langkah H. M. Tahir:
“Kami sangat bersyukur dan bangga atas perhatian Pak Dewan. Bantuan benang ini sangat bermanfaat bagi masyarakat, bukan hanya sebagai bahan baku, tapi juga sebagai bentuk dukungan nyata terhadap budaya dan ekonomi lokal. Semoga beliau senantiasa diberikan kesehatan dan kekuatan dalam mengemban amanah”
Senada dengan itu, Hasbibullah Q.H., Koordinator Penenun Dusun Mujahidin menyampaikan terima kasihnya:
“Warga sendiri yang mengusulkan permintaan bantuan benang, dan alhamdulillah langsung direspons oleh Pak H. M. Tahir. Ini benar-benar membantu kami para penenun. Harapan kami, bantuan seperti ini terus berlanjut.”
Para penerima bantuan pun tak bisa menyembunyikan rasa bahagia mereka:
“Kami sangat senang dan bersyukur. Semoga Pak Dewan sehat dan sukses selalu.”
“Bantuan ini sangat berarti. Harapannya, tahun depan jumlahnya bisa lebih ditingkatkan lagi.”
“Terima kasih atas perhatian dan dukungan kepada kami, para penenun kecil.”
Menenun Masa Depan yang Cerah
Melalui bantuan sederhana namun penuh makna ini, HM. Tahir tidak hanya membagikan benang, ia sedang menenun harapan. Harapan agar tradisi tak lekang oleh zaman. Harapan agar perajin lokal semakin berdaya saing. Dan yang terpenting, harapan agar masyarakat Pringgasela Timur dapat menatap masa depan dengan penuh percaya diri dan semangat.
Dari seutas benang, terajutlah ikatan antara rakyat dan wakilnya. Sebuah ikatan yang membawa warna baru bagi ekonomi, budaya, dan kemajuan Desa Pringgasela Timur.
H.M. Tahir, SH: Dari Aspirasi, Menjadi Inspirasi.
Editor :M Amin