Guru SMK Ditemukan Tewas Gantung Diri di Kalijaga, Depresi Akibat Tak Lulus S2 & Masalah Cinta

Foto TKP Guru SMK Ditemukan Tewas Gantung Diri di Desa Kalijaga pada Kamis (21/08/2025) (Humas Polres Lotim)
AKP Nicolas Osman: "Kasus Seperti Ini Menjadi Pengingat Bagi Kita Semua Betapa Pentingnya Komunikasi dan Kepedulian sosial"
SIGAP NEWS | Lombok Timur – Suasana tenang Dusun Desa Kalijaga, Kecamatan Aikmel, mendadak geger pada Kamis sore (21/08/2025). Seorang pemuda berinisial AZ (27), Guru Honor di salah satu SMK di Desa Kalijaga yang dikenal ramah di lingkungannya, ditemukan tewas diduga bunuh diri dengan cara gantung diri di kamarnya sendiri.
Peristiwa tragis ini pertama kali diketahui oleh nenek korban, Tasyah, sekitar pukul 16.50 Wita. Saat itu, sang nenek bermaksud memanggil Zaenuri untuk melaksanakan salat Ashar. Namun, betapa terkejutnya ia ketika mendapati cucunya dalam posisi tergantung dengan kain yang diikatkan pada kayu usuk atap rumah.
“Begitu melihat, saya langsung teriak minta tolong,” ujar Tasyah dengan suara bergetar. Jeritan itu didengar oleh Zirhatun, S.Sy, bibi korban yang tinggal sekitar 3 meter dari rumah tersebut. Ia bersama warga sekitar segera mendatangi lokasi dan berusaha memberikan pertolongan, namun nyawa korban tidak dapat diselamatkan.
Menurut keterangan keluarga, korban terakhir terlihat setelah salat Zuhur usai makan siang. Tidak ada tanda-tanda mencurigakan sebelumnya. Saat ini, pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan untuk memastikan motif di balik peristiwa ini.
Namun menurut informasi yang dihimpun oleh Jurnalis Sigap News dari keterangan masyarakat di sekitar TKP, Korban gantung diri diduga akibat depresi, dikarenakan tak kunjung lulus dari pengajuan untuk melanjutkan S2. Juga, korban depresi akibat masalah asmara, dikarenakan beberapa pihak keluarga yang tak merestui keinginannya untuk menikah.
---
Polisi Turun ke TKP, Himbau Warga Waspada Depresi dan Tekanan Mental
Kasat Reskrim Polres Lombok Timur bersama jajaran Polsek Aikmel segera mendatangi Tempat Kejadian Perkara (TKP) untuk melakukan olah TKP dan mengamankan barang bukti. Dari hasil pemeriksaan awal, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan selain bekas jeratan di leher korban. Polisi menduga kuat penyebab kematian adalah bunuh diri.
Kasi Humas Polres Lotim, AKP Nicolas Osman, menyampaikan rasa prihatin mendalam atas kejadian ini. Ia mengimbau masyarakat agar lebih peduli terhadap kondisi psikologis keluarga maupun tetangga sekitar.
> “Setiap nyawa sangat berharga. Kasus seperti ini menjadi pengingat bagi kita semua betapa pentingnya komunikasi dan kepedulian sosial. Jangan ragu untuk mendengarkan, berbicara, atau mencari bantuan jika ada masalah yang terasa berat. Hidup selalu memiliki jalan keluar, dan kita tidak pernah sendiri,” tegas AKP Nicolas Osman.
---
Pesan Inspiratif: Ayo Jadi Sahabat yang Peduli
Polres Lombok Timur juga mengajak masyarakat untuk saling memperhatikan satu sama lain, terutama generasi muda yang rentan mengalami stres akibat tekanan akademik, ekonomi, maupun sosial. “Kita bisa menjadi sahabat yang mendengarkan, keluarga yang menguatkan, dan tetangga yang peduli. Satu perhatian kecil bisa menyelamatkan satu nyawa,” tambahnya.
Pihak kepolisian membuka saluran pengaduan dan konseling bagi warga yang membutuhkan bantuan. Upaya ini diharapkan dapat mencegah tragedi serupa di kemudian hari.
Editor :M Amin