Tragedi Pagi Hari di Labuhan Haji: Seorang Perempuan Ditemukan Tewas Gantung Diri

Foto HS (50 tahun) yang Ditemukan Tewas Gantung Diri pada Minggu (15/6/2025) di Kecamatan Labuhan Haji (Humas Polres Lotim)
AKP Nicolas Oesman: "Pekalah terhadap Lingkungan di Sekitar Anda! Karena Kepekaan Sosial Bisa Mencegah Peristiwa Tragis Seperti Ini"
SIGAP NEWS NTB | Lombok Timur – Suasana pagi yang biasanya tenang di Kecamatan Labuhan Haji, mendadak dikejutkan oleh penemuan seorang warga yang tewas diduga akibat gantung diri, pada Minggu (15/6/2025) sekitar pukul 07.00 WITA.
Korban diketahui berinisial HS (50 tahun), seorang wiraswasta yang tinggal bersama suaminya, Muhammad (70 tahun) di Labuhan Haji.
Kronologi Penemuan
Menurut keterangan suaminya, pagi itu korban sempat menyuruhnya untuk menanak nasi, sementara dirinya pergi keluar untuk belanja. Setelah itu, Muhammad sempat keluar rumah menuju kediaman tetangganya, Sdr. Tahrif, namun tidak bertemu, lalu kembali ke rumah. Setibanya di rumah, ia mencari sang istri ke seluruh sudut rumah, namun betapa terkejutnya ia saat menemukan istrinya dalam posisi tergantung di dalam kamar.
Muhammad segera memanggil tetangganya, Mahyudin (50 tahun), untuk membantu menurunkan jasad korban. Namun karena bobot tubuh korban, keduanya kesulitan. Korban pun tidak sempat dibawa ke fasilitas kesehatan karena telah dinyatakan meninggal dunia di tempat.
Tindakan Kepolisian
Sekitar pukul 07.30 WITA, personel dari Polres Lombok Timur, termasuk Kanit Reskrim, piket fungsi, dan Tim Identifikasi, langsung tiba di lokasi untuk melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP). Dari hasil pemeriksaan awal, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban.
Petugas menemukan korban tergantung dengan seutas tali nilon yang diikat ke tiang penyangga langit-langit kamar. Simpul tali pada leher korban berbentuk simpul hidup, sementara ujung tali lain terikat erat (simpul mati) di tiang kayu. Posisi kaki korban tidak menyentuh lantai, dan terdapat bekas jeratan membentuk huruf "V" pada leher. Kondisi tubuh korban yang sudah kaku menandakan bahwa korban telah meninggal dunia lebih dari empat jam sebelum ditemukan.
Pihak kepolisian juga menemukan sebuah tangga di lokasi yang diduga digunakan korban untuk mengikat tali sebelum melakukan aksi gantung diri.
Penolakan Autopsi oleh Keluarga
Meskipun petugas sempat menyarankan untuk dilakukan otopsi guna memastikan penyebab pasti kematian, pihak keluarga korban menolak dengan alasan telah mengikhlaskan kepergian almarhumah sebagai takdir dari Allah SWT. Penolakan ini juga dituangkan dalam surat pernyataan resmi kepada pihak berwajib.
Imbauan dari Kasi Humas Polres Lotim
Menanggapi kejadian tragis ini, Kasi Humas Polres Lombok Timur, AKP Nicolas Oesman mengimbau masyarakat untuk lebih peduli terhadap lingkungan sekitar, terutama terhadap anggota keluarga atau tetangga yang hidup sendiri, mengalami sakit menahun, atau menunjukkan tanda-tanda depresi.
“Kami mengimbau agar warga lebih peka terhadap kondisi orang-orang di sekelilingnya. Jika ada anggota keluarga atau tetangga yang hidup sendiri atau menunjukkan gejala gangguan psikologis, segera bawa ke layanan kesehatan atau minimal selalu pantau keadaannya. Kepekaan sosial bisa mencegah peristiwa tragis seperti ini,” ungkap AKP Nicolas dengan sungguh-sungguh.
Penutup
Peristiwa ini menjadi pengingat bagi kita semua akan pentingnya empati, kepedulian, dan komunikasi dalam kehidupan bermasyarakat. Kejadian memilukan ini bukan hanya duka bagi keluarga korban, tetapi juga peringatan serius akan pentingnya menjaga kesehatan mental dan mempererat ikatan sosial di tengah masyarakat.
Editor :M Amin