Pendaki Brasil Terjatuh di Tebing Rinjani, Polsek Sembalun & Tim SAR Gerak Cepat untuk Evakuasi

Foto Suasana saat Kapolsek Sembalun Bersama Anggotanya Melaksanakan Kegiatan Koordinasi Sekaligus Prosesi Pelepasan Tim SAR Lotim pada Sabtu (21/6/2025) (Humas Polres Lotim)
AKP Nicolas Oesman: Periksa Perlengkapan, Bawa Senter, Jaket, P3K, Powerbank, Dan Rutinlah Melapor Ke Pos Jaga Pendakian!
SIGAP NEWS NTB | Lombok Timur – Sabtu pagi (21/6/2025) yang cerah di Kantor Resort TNGR Sembalun, menjadi saksi sinergi apik antara Polsek Sembalun dan Tim SAR Lotim, dalam menangani insiden seorang pendaki warga negara Brasil yang terjatuh di Cemara Nunggal Gunung Rinjani. Dari peristiwa ini, kita diingatkan pentingnya persiapan fisik dan mental, penegakan protokol keselamatan, serta cepornya koordinasi aparat dalam menyelamatkan jiwa.
Persiapan Fisik & Mental: Kunci Sukses Pendakian
Mendaki tak hanya soal keberanian, tetapi juga kesiapan:
Mental Tangguh: Bangun motivasi dengan membayangkan diri Anda mencapai puncak, sehingga semangat tetap terjaga saat medan semakin terjal.
Latihan Terstruktur: Kombinasikan lari ringan, naik/ turun tangga, dan latihan beban pada ransel untuk memperkuat otot kaki dan daya tahan jantung.
Himbauan Keselamatan dari Polres Lotim
“Kami menghimbau pendaki untuk selalu memeriksa kelengkapan peralatan yang termasuk senter, jaket hangat, P3K, dan powerbank, serta rutin melapor rute dan estimasi waktu ke pos jaga,” ujar AKP Nicolas Oesman selaku Kasi Humas Polres Lombok Timur.
Beberapa poin penting:
Perlengkapan Wajib: Alat komunikasi cadangan dan pakaian hangat.
Patuh Arahan Guide: Ikuti instruksi pemandu untuk meminimalkan risiko kelelahan dan tersesat.
Laporkan Perjalanan: Beri tahu keluarga atau pos jaga sebelum dan sesudah pendakian.
Kecepatan Koordinasi & Apresiasi untuk SAR
Pada pukul 10.30 WITA, Kapolsek Sembalun melepas 11 personel Tim SAR Lotim yang dipimpin Sqmsul Fadli. Evakuasi difokuskan pada:
Korban: Juliana, pendaki asal Brasil, terjatuh sekitar pukul 05.30 WITA di lereng Cemara Nunggal.
Kronologi Dramatis Evakuasi Juliana
Jumat, 20 Juni 2025, 08.00 WITA
Enam WNA, termasuk Juliana (Brasil, paspor GD?068363), berangkat dari basecamp Sembalun menuju Pelawangan Sembalun.
Sabtu, 21 Juni 2025, 03.00 WITA
Juliana, didampingi lima rekannya dan guide Ali Mustafa, beristirahat di Cemara Nunggal karena kelelahan. Guide lalu melanjutkan pendakian dan kembali, namun tak menemukannya.
Sabtu, 21 Juni 2025, 05.30 WITA
Ali Mustafa memergoki cahaya senter Juliana 200 meter di bawah tebing menuju Danau Segara Anak. Ia segera menghubungi Tim Operasi dan pihak berwenang.
Sabtu, 21 Juni 2025, 08.30 WITA
Tim SAR Lombok Timur (6 orang) tiba di lokasi, memberikan pertolongan pertama.
Sabtu, 21 Juni 2025, 11.30 WITA
Kapolsek Sembalun dan Kepala Resort TNGR memimpin apel pelepasan 11 anggota SAR Lotim untuk evakuasi lanjutan.
Tindak Lanjut & Harapan
– Komunikasi Internasional: Koordinasi dengan Kedutaan Brasil dan keluarga korban telah dilakukan dengan transparan.
– Estimasi Evakuasi: Tim SAR dan korban diperkirakan tiba di Puskesmas Sembalun pada Minggu dini hari, 22 Juni 2025, pukul 01.00 WITA, via jalur Bawak Nao, Desa Sajang.
– Rekomendasi: Pemasangan titik komunikasi darurat di jalur Cemara Nunggal guna mempercepat penanganan kecelakaan berikutnya.
Penutup
Mendaki Gunung Rinjani meneguhkan nilai persiapan matang, kedisiplinan keselamatan, dan kepedulian antarsesama. Dengan menjaga fisik, mental, dan sinergi instansi, setiap jejak langkah di jalur pendakian akan menjadi kisah keselamatan yang membanggakan. Selamat mendaki, utamakan keselamatan!
Editor :M Amin