Paritrana Award Prov. NTB: Bupati Lotim Beberkan >30% Populasi Kerja Aktif dalam BPS Ketenagakerjaan

Foto Suasana Bupati H. Haerul Warisin Bersama Sekda Lotim, H. Muhammad Juaini Taofik saat Mengikuti Sesi Wawancara Paritrana Award Tingkat Provinsi NTB di Mataram, Senin (14/7/2025) (Sumber: PKP Lotim)
Bupati H. Haerul Warisin: "Lebih Dari Sekadar Statistik, Kini Puluhan Ribu Keluarga Punya Payung Pelindung Saat Badai Risiko Datang"
SIGAP NEWS NTB | Lombok Timur – Getaran optimisme membuncah ketika Bupati Lombok Timur, H. Haerul Warisin bersama Sekretaris Daerah H. Muhammad Juaini Taofik menjejakkan kaki di ruang wawancara Paritrana Award Tingkat Provinsi NTB di Mataram, Senin (14/7/2025). Di tengah sorotan kamera dan deru harapan, Bupati Haerul Warisin menegaskan satu visi besar: “Mewujudkan Lombok Timur yang sejahtera dan terlindungi secara sosial, tanpa satu jiwa pun tertinggal.”
Melampaui Target: Lebih dari Sekadar Angka
Dalam paparan inspiratifnya, Bupati Haerul Warisin membeberkan keberhasilan Lombok Timur melampaui target kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan, yaitu menyentuh lebih dari 30% populasi pekerja. Pencapaian ini, menurutnya, bukan cuma soal angka, melainkan simbol keseriusan Pemkab dalam menegakkan hak dasar perlindungan sosial bagi seluruh lapisan masyarakat.
“Lebih dari sekadar statistik, angka ini berarti puluhan ribu keluarga kini punya payung pelindung saat badai risiko datang,” ujarnya, menorehkan senyum optimis di hadapan panel juri.
Menyeluruh dan Inklusif: Dari Desa hingga Ladang Tembakau
Bupati Haerul Warisin merincikan skema ambisius yang menargetkan berbagai segmen:
Pekerja Proyek Konstruksi & Perusahaan
Semua proyek dan perusahaan wajib mendaftarkan seluruh pekerjanya—menyatukan bangunan fisik dengan bangunan jaring pengaman sosial.
Perangkat Desa & Kader Keamanan
Para garda terdepan di tingkat desa akan diintegrasikan, membuktikan bahwa perhatian pemerintah merambah ke setiap lapisan pemerintahan akar rumput.
17.000 Petani Tembakau
Sebuah langkah berani untuk melindungi sektor pertanian yang berisiko tinggi, yaitu dengan mendaftarkan petani tembakau dalam program jaminan sosial.
Kelompok Masyarakat Miskin & Pekerja Migran
Mereka yang paling rentan akan menerima bantuan kepesertaan, termasuk keluarganya, sehingga manfaat program meresap ke setiap sudut kehidupan.
73.000 Pelaku UMKM
Lonjakan perlindungan mikro, kecil, dan menengah: bukti bahwa kekuatan ekonomi lokal tak lepas dari sentuhan kebijakan pro-rakyat.
Bantuan Modal Tunai: Jembatan Menuju Perlindungan Berkelanjutan
Untuk memberikan pijakan awal bagi UMKM, Pemkab Lombok Timur menyiapkan modal tunai Rp 500 ribu – Rp 1 juta per pelaku usaha, sebuah jembatan finansial yang dalam satu tahun akan dialihkan menjadi kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan.
“Ini bukan donor satu kali, melainkan fondasi perlindungan berkelanjutan,” tegas Bupati Lotim.
Pendanaan Praktis Tanpa Rumitnya Regulasi
Menyoal sumber anggaran, Bupati Lotim menegaskan:
“Kita tak perlu menggali Dana Desa (DD) atau meregulasikan ulang. Cukup memanfaatkan Alokasi Dana Desa (ADD) yang sudah ada dengan cepat, transparan, dan efektif.”
Lebih dari Sekadar Perlindungan: Edukasi dan Pembinaan
Mulai tahun depan, program akan disempurnakan dengan bimbingan dan edukasi untuk meningkatkan literasi keuangan dan keterampilan kerja masyarakat. Langkah ini menunjukkan keteguhan Pemda Lombok Timur dalam memberdayakan, bukan sekadar memberi.
Menuju Penilaian Nasional Paritrana Award
Wawancara di provinsi ini hanyalah pintu gerbang. Selanjutnya, Lombok Timur akan bersaing di level nasional, mengusung komitmen perlindungan sosial sebagai medal of honor yang pantas diperhitungkan.
Dengan semangat pantang mundur, Bupati Haerul Warisin menutup sesi wawancara:
“Kita menata masa depan Lombok Timur bukan dengan janji semu, tetapi dengan aksi nyata. Karena kesejahteraan adalah hak, bukan kemewahan.”
Kini, sorotan bergeser dari Mataram ke Jakarta.
Apakah Lombok Timur akan menjadi kabupaten teladan yang menyabet Paritrana Award?
Perjalanan baru saja dimulai, tetapi jejaknya sudah penuh inspirasi.
Editor :M Amin