Rakor Pengendalian Inflasi M2 April 2025 Dirangkaikan dengan Sosialisasi Sekolah Unggulan Garuda

Foto Rakor Pengendalian Inflasi M2 April 2025 Dirangkaikan dengan Sosialisasi Sekolah Unggulan Garuda, yang Dilakukan secara virtual dengan Kehadiran Asisten 2 Bupati Lotim, Kadis Perdagangan dan Kadis Kominfosan di Ruang Rapat Bupati (Dr. H. Fauzan)
Dr. H. Fauzan, M. Pd: Dengan Kerjasama yang Baik & Kepemimpinan Bupati dan Wabup Lotim, IPH Daerah akan Segera Stabil
SIGAPNEWS.CO.ID | Lotim - Dalam upaya mengimbangi dinamika ekonomi nasional dan menjawab tantangan inflasi, Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian Inflasi M2 April 2025 digelar secara serentak pada Senin (14/4/2025). Rapat yang dipimpin langsung oleh Sekretaris Jenderal Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Tomsi Tohir ini menghadirkan seluruh kepala daerah se-Indonesia serta Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Lombok Timur yang turut berpartisipasi secara virtual dari ruang rapat Bupati.
Integrasi Kebijakan Ekonomi dan Pendidikan
Rakor kali ini tak hanya membahas penekanan laju inflasi, melainkan juga mengintegrasikan agenda strategis nasional melalui sosialisasi program Sekolah Unggulan Garuda. Program unggulan ini dipaparkan oleh Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Wamendiktisaintek), Stella Christie.
“Program Sekolah Unggulan Garuda merupakan gagasan visioner Presiden Prabowo Subianto, yang sejalan dengan Asta Cita nomor 4 tentang penguatan pembangunan sumber daya manusia, sains, teknologi, dan pendidikan. Indonesia masih kekurangan akses untuk melahirkan generasi yang mampu memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi,” jelas Stella dengan semangat.
Program ini dirintis di tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) dengan dua skema utama: pembangunan SMA baru dan transformasi SMA yang telah ada. Keduanya didasarkan pada tiga pilar utama, yakni:
- Pemerataan Kesempatan Berprestasi: Mendorong kesetaraan akses pendidikan berkualitas tinggi bagi seluruh anak bangsa.
- Pembentukan Karakter Kepemimpinan: Mengasah kemampuan kepemimpinan untuk mewujudkan visi Indonesia Emas 2045.
- Pendidikan Berkualitas dan Pengabdian Masyarakat: Menjamin mutu pendidikan sekaligus menguatkan kontribusi sosial masing-masing daerah.
Sorotan Data Inflasi M2 dan Komoditas
Tidak hanya soal inovasi pendidikan, rapat tersebut juga membahas kondisi Indeks Perkembangan Harga (IPH) M2 April 2025. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Amalia Adininggar Widyasanti, menyampaikan laporan yang menunjukkan adanya dinamika harga komoditas di berbagai provinsi. Data BPS menyebutkan:
- 25 provinsi mengalami kenaikan IPH,
- 12 provinsi mengalami penurunan,
- Sementara 1 provinsi berada pada kondisi stabil.
Komoditas yang mendominasi pergerakan harga antara lain bawang merah dan cabai merah. Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) mencatat kenaikan IPH sebesar 1,05% yang dipicu oleh kenaikan harga cabai rawit, bawang merah, dan jeruk. Sementara itu, Kabupaten Lombok Timur menempati posisi ke-10 dengan kenaikan IPH sebesar 4,05%. Rinciannya, kenaikan masing-masing komoditas di daerah ini tercatat sebagai:
- Cabai rawit: 3,9376%
- Bawang merah: 0,1788%
- Beras: 0,1122%
Langkah Konkret Pengendalian Inflasi
Menyikapi tantangan inflasi tersebut, Sekjen Kemendagri, Tomsi Tohir, menegaskan pentingnya peran aktif para kepala daerah.
“Kepala daerah, terutama yang baru menjabat, harus mampu mengendalikan harga komoditas yang selama ini menjadi faktor utama inflasi. Kami mendorong agar setiap daerah segera menanamkan komoditas seperti bawang merah, cabai merah, dan cabai rawit, sehingga kendali terhadap fluktuasi harga dapat lebih optimal,” tegasnya.
Dalam sesi tanya jawab bersama Kadis Kominfosan Lotim, Dr. H. Fauzan, M. Pd yang dihubungi oleh Jurnalis Sigap News NTB, mengungkapkan keyakinannya terhadap sinergi antara pimpinan daerah dan pusat.
“Dengan kerja sama yang baik, di bawah pimpinan Bupati dan Wakil Bupati, insya Allah kita segera bisa menstabilkan harga-harga kebutuhan pokok masyarakat. Indeks Perkembangan Harga di Lotim menempati posisi ketiga di Indonesia berdasarkan data BPS minggu kedua April 2025,” ujar Fauzan sambil menyebutkan kenaikan harga komponen utama seperti cabe rawit sebesar 3,94 persen, bawang merah 0,18 persen, dan beras 0,11 persen.
Sinergi Menuju Indonesia Sejahtera
Rakor ini ditutup dengan arahan yang menekankan perlunya kerja sama antardaerah dan sinergi erat dengan pemerintah pusat. Kombinasi antara langkah pengendalian inflasi dan inovasi pendidikan melalui program Sekolah Unggulan Garuda diyakini akan menjadi pendorong utama pembangunan Indonesia yang lebih sejahtera dan berdaya saing global.
Kehadiran program pendidikan unggulan dan strategi pengendalian inflasi dalam satu agenda rapat merupakan contoh nyata bagaimana pemerintah berinovasi dengan mengintegrasikan sektor pendidikan dan ekonomi. Harapannya, kedua inisiatif strategis ini dapat membuka jalan bagi terciptanya generasi masa depan yang unggul serta menekan laju inflasi demi kesejahteraan masyarakat.
Dengan semangat kolaboratif dan komitmen untuk menciptakan sinergi optimal antara daerah dan pusat, langkah konkret ini memberikan inspirasi besar untuk mencapai visi Indonesia Emas 2045 dan membuka era baru dalam pembangunan ekonomi serta pendidikan nasional.
Editor :M Amin