L. Mustiarep: Strategi Harga Cabai Rawit Turun dari Rp 200 Ribu/Kg menjadi Rp 100 Ribu/Kg di Lotim!

Foto Suasana Rapat Koordinasi PID, yang Dihadiri oleh Wabup Lotim Ir. H. Moh Edwin Hadiwijaya & Tim TPID Lotim di Ruang Command Center Lotim, pada Senin (10/3/2025) (Atas); Foto Sekretaris TPID Lotim, Lalu Mustiarep (Bawah) (Diskominfosan Lotim)
Antisipasi Inovatif Menyongsong Idulfitri 1446 H: Sinergi Menghadapi Cuaca Ekstrem dan Kenaikan Harga Bahan Pokok
SIGAPNEWS.CO.ID | Lotim - Di tengah gegap gempita persiapan menyambut Idulfitri 1446 H, sinergi antara pemerintah daerah (Pemda), pelaku usaha, dan masyarakat kini menciptakan sebuah gebrakan inovatif untuk mengatasi 2 tantangan besar: cuaca ekstrem dan lonjakan harga bahan pokok. Di Ruang Command Center Lombok Timur pada Senin (10/3/2025), Wakil Bupati Lotim Ir. H. Moh Edwin Hadiwijaya, bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Lotim, menghadiri rapat koordinasi virtual bersama kepala daerah se-Indonesia yang dipimpin oleh Mendagri Mohammad Tito Karnavian.
Menghadapi Ancaman Cuaca Ekstrem
Dalam rapat tersebut, Menteri Dalam Negeri menyoroti ancaman cuaca ekstrem yang bisa mengganggu kelancaran perayaan Idulfitri. Laporan terbaru mencatat bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, dan potensi gelombang tinggi hingga 2 meter. Bencana tersebut diprediksi memuncak pada 29 Maret 2025, tepat saat hari raya tiba. Kepala BNPB, Letjen TNI Suharyanto menyampaikan bahwa, sejak awal 2025 telah terjadi 614 bencana. Hal ini mengingatkan, pentingnya kesiapsiagaan dan kerjasama lintas sektor.
Untuk mengantisipasi dampak cuaca, BNPB akan bekerja sama dengan pemda dan mengoordinasikan arus mudik di wilayah rawan bencana. Serta menyiapkan bantuan logistik, bagi daerah yang sedang dalam status siaga dan tanggap darurat. Bahkan, operasi modifikasi cuaca akan digelar di beberapa wilayah di Pulau Jawa, guna meredam hujan ekstrem yang diprediksi terjadi.

Strategi Cerdas Mengendalikan Kenaikan Harga
Tak hanya menghadapi cuaca, pemerintah daerah juga bergulat dengan tantangan kenaikan harga bahan pokok saat Ramadhan dan menjelang Hari Raya Idul Fitri. Kepala BPS, Amalia Adiniggar Widyasanti mengungkapkan bahwa, meskipun tren inflasi awal Ramadhan menunjukkan penurunan (dengan angka -0,09% secara tahunan dan -0,48% secara bulanan), Provinsi NTB justru mencatat kenaikan IPH sebesar 6,16% pada minggu pertama Maret.
Khususnya Kabupaten Lombok Timur, data menunjukkan perubahan IPH sebesar 3,22% yang disumbang terutama oleh kenaikan harga cabai rawit dan cabai merah. Salah satu momen menarik terjadi ketika harga cabai rawit di Pasar Aikmel sempat mencapai Rp200 ribu per kilogram pada 4 Maret lalu, hingga akhirnya stabil di Rp 100 ribu per kilogram pada hari ini (10/3/2025).
Kolaborasi untuk Stabilitas Harga
Di balik fluktuasi harga tersebut, TPID Lotim telah merancang langkah strategis yang tak hanya responsif, tetapi juga inspiratif untuk menjaga stablitas inflasi daerah. Sekretaris TPID Lotim, Lalu Mustiarep mengungkapkan sejumlah inisiatif antara lain:
- Koordinasi dengan Pelaku Usaha Lokal: Bersama Champion Cabe, H. Subhan, yang rela menjual cabai langsung ke konsumen dengan harga Rp 60 ribu per kilogram, memastikan ketersediaan pangan dengan harga terjangkau.
- Kerjasama Lintas Daerah: Menggalang sinergi dengan daerah lain, untuk menciptakan stabilitas pasokan dan harga.
- Pemantauan Harga Rutin: Melakukan sidak pasar secara berkala, guna memastikan tidak terjadinya lonjakan harga berkepanjangan yang merugikan masyarakat.
- Gerakan Pasar Murah dan Tanam Cabai: Inisiatif dari Pemkab Lotim dan masyarakat, dimulai dari ASN Se-Lotim. Hal ini dilakukan untuk, mendukung produksi lokal sekaligus menekan inflasi harga pangan.
- Kolaborasi dengan Bulog: Bekerjasama mengendalikan harga beras, migor, gula, dan bawang putih agar sesuai dengan standar HET nasional, mencegah dampak inflasi maupun deflasi.
Semangat Bersatu Menyambut Hari Raya
Di tengah dinamika tantangan cuaca dan ekonomi, upaya inovatif yang telah ditempuh oleh Pemda Lotim menunjukkan semangat kebersamaan dan respons cepat, dalam menghadapi situasi yang tak terduga. Kerjasama lintas sektor ini, tidak hanya menjamin kelancaran perayaan Idul Fitri. Akan tetapi juga, menginspirasi masyarakat untuk terus berinovasi dan bersatu, dalam menghadapi setiap tantangan.
Dengan kewaspadaan tinggi dan langkah strategis yang telah dijalankan, Idulfitri 1446 H diharapkan dapat berlangsung dengan aman, lancar, dan penuh berkah bagi masyarakat Lotim khususnya dan bagi seluruh rakyat Indonesia pada umumnya.
Editor :M Amin