Lapas Selong Ikuti Penandatanganan PKS dengan NTB Mall dan Pelatihan Pemasaran Produk Warga Binaan
Foto Suasana saat Lapas Selong ikuti Penandatanganan PKS antara Kanwil DitjenPas NTB dengan NTB Mall dan Pelatihan Pemasaran Produk Hasil Karya Warga Binaan pada Kamis (6/11/2025) di Aula Lapas Perempuan Kelas III Mataram (Humas Lapas Selong)
Kasi Binadik & Giatja Gamal Masfhur Paparkan Kaos Sablon Manual Plastisol, Merupakan Komoditas Andalan Program Pembinaan Kemandirian Di Lapas Selong
SIGAP NEWS NTB | Mataram –Tim Lapas Kelas IIB Selong berpartisipasi aktif pada kegiatan penting yang digelar oleh Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Nusa Tenggara Barat: Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara Kanwil Ditjenpas NTB dengan NTB Mall, disertai rangkaian Pelatihan Pemasaran Produk Hasil Karya Warga Binaan. Kegiatan berlangsung di Aula Lapas Perempuan Kelas III Mataram pada Kamis (6/11/2025) sebagai langkah nyata untuk memperluas akses pasar, serta meningkatkan kapabilitas pemasaran produk binaan pemasyarakatan di NTB.
Dorongan Sinergi: Dari Ruang Pelatihan ke Etalase Pasar
Acara dibuka resmi oleh Ahmad Zaenal Fikri, Kepala Bidang Pelayanan dan Pembinaan Kanwil Ditjenpas NTB. Dalam sambutannya, Ahmad Zaenal menegaskan bahwa kolaborasi dengan pelaku ritel lokal seperti NTB Mall merupakan salah satu strategi strategis untuk menjembatani produk-produk unggulan hasil pembinaan menuju pasar yang lebih besar. Ia menekankan pentingnya peningkatan kualitas produk serta pemanfaatan jejaring dan platform digital untuk memperluas jangkauan konsumen.
Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari kerja sama yang telah dibangun antara Kanwil Ditjenpas NTB dengan NTB Mall dan bagian dari proyek perubahan jangka pendek yang bertujuan meningkatkan kapasitas pemasaran produk hasil karya warga binaan di seluruh satuan kerja pemasyarakatan wilayah NTB.
Lapas Selong Tampil dengan Produk Unggulan
Lapas Kelas IIB Selong diwakili oleh Kasi Bimbingan dan Kegiatan Kerja (Binadik & Giatja), Bapak Gamal Masfhur. Pada sesi presentasi, Gamal memaparkan produk unggulan Lapas Selong: kaos sablon manual plastisol, produk dengan kualitas premium yang merupakan komoditas andalan program pembinaan kemandirian di Lapas Selong. Ia menjelaskan proses produksi, kontrol mutu, serta upaya pembinaan keterampilan yang dilakukan untuk memastikan produk siap bersaing di pasar.
Pararel dengan paparan teknis, Gamal juga mengangkat aspek pemberdayaan sosial dari program tersebut: bagaimana keterampilan menjahit, desain, dan pengelolaan produksi memberikan kesempatan bagi warga binaan untuk memperoleh kompetensi yang dapat digunakan saat kembali ke masyarakat.
Pelatihan: Strategi Pemasaran, Jejaring, dan Digitalisasi
Pelatihan yang diikuti peserta dari beberapa satuan kerja menghadirkan materi komprehensif meliputi:
- Strategi pemasaran produk hasil karya warga binaan,
- Pengembangan jejaring pasar (offline dan online),
- Pemanfaatan media digital sebagai sarana promosi dan penjualan.
Peserta memperoleh panduan praktis untuk menata branding produk, memotret produk secara profesional untuk etalase digital, serta langkah-langkah membangun kemitraan dengan pelaku ritel seperti mall dan platform e-commerce lokal.
Penandatanganan PKS: Jembatan ke Pasar Nyata
Acara ditutup dengan momen penting—penandatanganan PKS antara Kepala Kanwil Ditjenpas NTB dengan perwakilan NTB Mall. Penandatanganan tersebut menandai komitmen bersama untuk membuka akses pemasaran bagi produk hasil binaan pemasyarakatan, termasuk kemungkinan penempatan produk di etalase fisik dan kanal digital NTB Mall, serta kegiatan promosi bersama.
Perwakilan NTB Mall menyatakan dukungan terhadap program ini sebagai bentuk tanggung jawab sosial korporat sekaligus upaya menghadirkan produk lokal berkualitas bagi konsumen NTB. Sementara pihak Kanwil menegaskan bahwa kerja sama ini akan terus dikawal agar manfaatnya dirasakan seluas-luasnya oleh warga binaan dan satuan kerja pemasyarakatan.
Penutup: Waktu dan Tempat
Kegiatan dimulai pukul 08.00 WITA dan berlangsung hingga selesai di Aula Lapas Perempuan Kelas III Mataram. Selain perwakilan Lapas Selong, acara dihadiri Tim Efektif Kanwil, Kepala Lapas Perempuan Mataram, pejabat struktural, serta staf pelaksana program pembinaan kemandirian dari berbagai satuan kerja.
Liputan ini merekam langkah konkret menuju pemberdayaan, dari meja perjanjian kerjasama hingga ke etalase pasar. Inisiatif seperti ini menunjukkan bahwa pembinaan pemasyarakatan tidak sekadar soal keterampilan teknis, tetapi juga membuka jalan agar karya warga binaan benar-benar bernilai ekonomi dan sosial di masyarakat.
Editor :M Amin