Sembalun: World’s Best pada 2016, Viral Pengerukan, Klarifikasi Kades, & Seruan Stafsus Ahmad Roji

Foto Review Trip Advisor Mengenai Sembalun; Foto Suasana saat Stafsus Pariwisata Lotim, Ahmad Roji Meninjau Lokasi Pengerukan Lahan di Sembalun Bumbung pada Senin (29/9/2025); Foto Kades Sembalun Bumbung, Sunardi (Dok. Pribadi)
Stafsus Ahmad Roji Tekankan Pengerukan/ Eksploitasi Berlebihan Dapat Merusak Ekosistem, Dan Kades Sunardi Sampaikan Sudah Bersurat ke Amaq Kholid Sejak 24 September 2025 Lalu
SIGAP NEWS NTB | Lombok Timur – Sebuah peristiwa pengerukan lahan di Sembalun Bumbung yang viral memantik reaksi cepat Pemerintah Desa Sembalun Bumbung, Pemerintahan Kecamatan Sembalun, Pemda Lombok Timur dan Pengelola TNGR. Saat diwawancarai Sigap News NTB pada Selasa (30/9/2025), Staf Khusus Pariwisata Lotim, Ahmad Roji, mengeluarkan pernyataan tegas: “tidak boleh tanah sejengkal PUN dieksploitasi berlebihan di Sembalun.” Pernyataan Stafsus Pariwisata karismatik pilihan Bupati Drs. Haerul Warisin, M.Si tersebut, semakin menegaskan atas pendirian Pemda Lotim mengenai vidio viralnya yang telah ditonton sebanyak 3.897 kali dengan 89 suka, 26 komentar dan 6 kali dibagikan di laman Facebook, saat mengunjungi lokasi pengerukan pada Senin kemarin.

Foto Kondisi Terkini Lokasi Pengerukan Lahan di Sembalun Bumbung pada Selasa (30/9/2025) (Dok. Pribadi)
Sementara itu, Kepala Desa Sembalun Bumbung, Sunardi, memberikan klarifikasi kronologis, memaparkan asal-usul pengerukan, tindakan penghentian sementara pada 24 September 2025, dan upaya mediasi pada 25 September 2025 di Kantor Camat Sembalun. Berita ini merangkum latar, kronologi, pernyataan resmi, dan langkah-langkah penyelesaian yang ditempuh Pemda Lotim. Sekaligus menggarisbawahi pentingnya menjaga ekosistem Sembalun demi masa depan pariwisata dan kesejahteraan masyarakat.
Mengenal Sembalun: Dari Penghargaan Dunia ke Tanggung Jawab Bersama

Sembalun, sebuah kecamatan di Lombok Timur dengan luas 217,08 km², yang bukan hanya sekadar hamparan bukit, pintu masuk pendakian Taman Nasional Gunung Rinjani dan kebun stroberi. Desa Sembalun pernah meraih predikat World’s Best Halal Honeymoon Destination (International Travel Week Abu Dhabi, 2016), dan Pulau Lombok meraih penghargaan serupa pada 2015. Menurut data pengguna wisata (Trip Advisor), Sembalun memiliki rating tinggi (4,5/5) berkat panorama Gunung Rinjani, kawah, kebun sayur, dan pesona alam yang menjadi magnet wisatawan lokal maupun mancanegara. Karena itu, ancaman pengerukan yang mengubah lanskap membawa kekhawatiran bukan hanya ekologis, tetapi juga ekonomi dan citra pariwisata.
Kronologi Singkat Terjadinya Viral Pengerukan
- Pengerukan lahan di beberapa titik Sembalun Bumbung menjadi viral di media sosial.
- Pemerintah Desa menindaklanjuti dan mengeluarkan penghentian aktivitas pada 24 September 2025.
- Pada 25 September 2025, dilakukan hearing di kantor Camat sebagai langkah koordinasi antara Pemdes, Pemda, dan pihak terkait.
- Pemerintah daerah menyatakan akan menurunkan tim inspeksi untuk memeriksa titik-titik pengerukan yang berkembang di medsos (mis. lokasi di depan “Taman Surga”).
Pernyataan Stafsus Pariwisata Lotim, Ahmad Roji: Tegas, Preventif, dan Visioner
Dalam pernyataannya yang menjadi viral, Ahmad Roji menekankan beberapa poin penting:
- Larangan eksploitasi berlebihan: “Tidak boleh tanah sejengkal PUN di Sembalun dieksploitasi berlebihan.”
- Izin sebagai syarat wajib: Seluruh aktivitas pengerukan harus berizin; dari 4 titik yang diperiksa, 3 tidak berizin. Investor diingatkan untuk melengkapi perizinan.
- Kekhawatiran bencana: Muncul kekhawatiran banjir bandang seperti 2006 jika pengerukan dan pembangunan tidak diiringi pengamanan dan pondasi yang tepat.
- Konservasi & penghijauan: Pemda Lotim mendorong penghijauan dan penggunaan konsep pertanian/ terasering yang adaptif, bukannya penebangan dan penggundulan.
- Kawasan gempa & estetika pembangunan: Sembalun merupakan kawasan rawan gempa; pembangunan harus memperhatikan etika, estetika, dan keselamatan; investor diminta menghindari membangun gedung tinggi.
- Langkah pemeriksaan: Pemda Lotim akan memanggil pihak terkait dan menurunkan tim inspeksi. Pemda Lotim juga menyatakan akan memberi solusi terbaik, serta mempermudah investasi yang taat aturan.
Pernyataan Roji menegaskan bahwa upaya menata Sembalun harus seimbang antara investasi dan kelestarian lingkungan. Agar tidak mengulangi pola “dikeruk lalu ditinggalkan” seperti yang dikhawatirkan di lokasi-lokasi lain.
Klarifikasi dan Pernyataan Lengkap Kades Sembalun Bumbung, Sunardi: Kronik, Administratif, dan Kekeluargaan

Kades Sunardi memaparkan kronologi dan langkah administratif seputar pengerukan:
- Asal usul lahan: Pengerukan bermula di lahan milik Amaq Kholid, yang beberapa bulan lalu mengajukan permohonan pembuatan jalan kebun; Pemdes memberi izin agar tidak terjadi konflik. Kemudian lahan itu dilaporkan dijual ke pihak luar (Warga Mataram).
- Kewenangan perizinan besar: Menurut Kades, izin untuk kegiatan perhotelan atau restoran bukan wewenang desa, melainkan kewenangan Pemda Lotim.
- Tindakan Penghentian: Setelah isu viral, Pemdes menghentikan pengerukan secara sementara pada 24 September 2025. Surat himbauan resmi kepada pemilik (Amaq Holit) dikeluarkan dengan nomor surat: Pem.1.14/010/Desa-SBB/IX/2025, bertanggal 24 September 2025, meminta penghentian aktivitas sampai musyawarah kecamatan selesai.
- Upaya mediasi: Hearing di kantor Camat pada 25 September 2025 sebagai bagian penyelesaian. Kades menyatakan persoalan akan diselesaikan secara kekeluargaan oleh Pemdes, Pemerintah Kecamatan, LSM setempat, dan Pemda Lotim.
- Kondisi lahan: Lahan yang dikeruk dilaporkan seluas 1 hektar dan diklaim tidak produktif.
- Pesan ketenangan: Sunardi mengimbau masyarakat untuk tetap tenang. Agar tidak menimbulkan gangguan pada citra sektor pariwisata Sembalun dan aktivitas ekonomi lokal.
Surat himbauan yang ditandatangani Kades menegaskan langkah administratif yang bersifat sementara dan upaya dialog sebagai prioritas.
Reaksi dan Langkah Pemerintah: Pencegahan, Inspeksi, dan Solusi Kolektif
Berdasarkan pernyataan Stafsus Ahmad Roji dan Kades Sunardi:
- Inspeksi lapangan akan dilakukan untuk memastikan status perizinan di titik-titik yang ramai diberitakan (termasuk lokasi di depan “Taman Surga”).
- Koordinasi antar-level pemerintahan (Pemdes - Pemerintah Kecamatan - Pemda Lotim) diupayakan, termasuk mediasi dengan investor/ pemilik lahan.
- Langkah preventif: menghentikan sementara aktivitas, mendorong desain terasering/ bangunan berkonsep alam, menghimbau tidak membangun gedung tinggi, dan memprioritaskan penghijauan.
- Solusi kekeluargaan disiapkan agar penyelesaian tidak memecah belah masyarakat, tetap menjaga citra pariwisata dan ekosistem investasi di Sembalun.
Dampak terhadap Pariwisata dan Ekonomi Lokal
Sembalun, dikenal sebagai destinasi romantis dan alami, yang rentan terhadap perubahan citra jika lanskap dirusak. Gangguan pariwisata dapat berdampak pada pendapatan warga yang menggantungkan diri pada homestay, kebun stroberi, kuliner dan layanan wisata lainnya. Oleh karena itu, respons cepat Pemdes, Pihak Kecamatan dan Pemda dinilai krusial untuk mengembalikan kepercayaan wisatawan tanpa mengganggu ekosistem investasi di Sembalun.
Rekomendasi Praktis (Berdasar Pernyataan Para Pihak dan Kondisi Lapangan)
- Audit perizinan menyeluruh untuk semua titik yang viral di Sembalun.
- Desain terasering dan atau bangunan berkonsep alam untuk proyek yang tetap dilanjutkan. Agar mencegah terjadinya erosi dan banjir bandang di Sembalun.
- Larangan bangunan tinggi di zona rawan gempa; gunakan bangunan rendah dan ramah lingkungan di Sembalun.
- Program penghijauan skala desa sebagai mitigasi suhu yang meningkat dan menjaga estetika di Sembalun.
- Skema kemitraan antara investor dan masyarakat lokal agar manfaat ekonomi lebih merata di Sembalun.
- Sosialisasi terbuka agar publik mendapat informasi yang akurat sehingga tidak timbul kegaduhan sosial di Sembalun.
Penutup: Menyatukan Konsep Investasi dengan Nuansa Alam untuk Masa Depan Sembalun
Sembalun bukan sekadar lahan kosong; ia adalah koleksi memori, penghidupan, dan reputasi yang dibangun bertahun-tahun. Viral pengerukan ini menjadi momen pembelajaran kolektif: bagaimana menyeimbangkan kebutuhan pembangunan dan pelestarian alam. Pernyataan tegas Stafsus Ahmad Roji dan tindakan administratif Kades Sunardi menunjukkan arah yang jelas, pencegahan, penegakan aturan, dan dialog kekeluargaan. Jika langkah ini dijalankan dengan konsisten, Sembalun bisa tetap menjadi permata alam yang lestari, bukan hanya untuk kenangan di feed wisatawan, tetapi untuk generasi yang akan datang.
Editor :M Amin