Tragedi Montong Bune: Penemuan Orok Bayi di Pemandian Umum, Siapa yang Tega Membunuh Buah Hatinya?

Foto Kondisi Menyayat Hati dari Mayat Orok Bayi Perempuan yang Ditemukan oleh Warga di Pinggir Bak Pemandian Orok Pengempok, pada Kamis (14/11/2024) sekitar Pukul 13.00 Wita (Sumber: Humas Polres Lotim)
Air Mata di Pancoran Pengempok: Misteri di Balik Penemuan Orok Bayi yang Kini Mulai Diinvestigasi oleh Polsek Sikur
SIGAPNEWS.CO.ID | LOMBOK TIMUR – Pancoran Pengempok, sebuah pemandian alami yang biasanya menjadi tempat warga Dusun Jawong, Desa Montongbaan Selatan - Sikur Lombok Timur mencari ketenangan, mendadak menjadi saksi bisu dari sebuah tragedi menyayat hati. Kamis (14/11/2024) sekitar pukul 13.00 WITA, warga menemukan orok bayi berjenis kelamin perempuan di pinggir bak pemandian, terbungkus kain putih dan kantong plastik bermotif garis hitam putih.
Jejak Kehidupan yang Terhenti
Orok bayi tersebut diperkirakan berusia enam bulan dalam kandungan, dengan panjang tubuh 30 cm dan berat 230 gram. Sayangnya, sang bayi ditemukan dalam keadaan tak bernyawa, seperti diungkapkan oleh dr. Farid Wajdi dari Puskesmas Sikur, yang memeriksa jasad mungil itu. Plasenta masih utuh, seolah menjadi simbol harapan yang tak pernah terwujud.
Penemuan ini pertama kali dilaporkan oleh Sabarudin Wathoni (51), anggota BPD setempat, dan Inaq Subaidah (62), seorang petani. Mereka segera menghubungi pihak berwenang, yang langsung bergerak cepat ke lokasi bersama tim Polsek Sikur dan Bhabinkamtibmas Desa Montongbaan Selatan.
Langkah Kemanusiaan di Tengah Tragedi
Usai pemeriksaan medis, orok bayi tersebut dimakamkan secara layak di Pekuburan Umum Santong, Desa Montongbaan Selatan. Prosesi pemakaman yang melibatkan pemerintah desa dan warga setempat berlangsung khidmat, menunjukkan kepedulian dan solidaritas masyarakat terhadap kehidupan yang sempat hadir, walau hanya sejenak.
Menelusuri Jejak Keadilan
Kapolsek Sikur, Iptu Saeful Hadi, S.Sos menyatakan komitmennya untuk mengungkap pelaku di balik kejadian ini. "Kami berupaya semaksimal mungkin untuk menemukan siapa yang bertanggung jawab. Ini bukan hanya soal hukum, tetapi juga tentang kemanusiaan," tegasnya. Penyelidikan kini difokuskan pada mengumpulkan informasi dari masyarakat sekitar dan menelusuri jejak, yang mungkin ditinggalkan oleh pelaku.
Inspirasi untuk Bangkit
Kasus ini menyentuh hati banyak pihak dan menjadi pengingat, betapa pentingnya peran masyarakat dalam mencegah tragedi serupa. Warga diimbau untuk selalu peka terhadap lingkungan sekitar dan tidak ragu, melaporkan hal mencurigakan kepada pihak berwenang.
Di tengah tragedi, terdapat pesan mendalam untuk selalu menghargai kehidupan, sekecil apa pun itu. Semoga peristiwa ini menjadi awal dari langkah bersama untuk menciptakan lingkungan yang lebih peduli dan penuh kasih.
Dari air mata yang jatuh di Pancoran Pengempok, lahirlah harapan akan kepedulian yang lebih besar, agar setiap kehidupan, sekecil apa pun, mendapat tempat yang layak di dunia ini.
HargaiKehidupan CegahTragedi
Editor :M Amin
Source : Humas Polres Lombok Timur