Evakuasi Dramatis Hari ke-9: Tim Gabungan Berhasil Evakuasi Jenazah Pendaki di Lereng Gunung Rinjani
Evakuasi Epik di Tengah Alam Rinjani: Saat TNI, Polri, dan Relawan Berpacu dengan Waktu

Foto Proses Evakuasi Jenazah Kaifat Rafi Mubarrak (16), Pendaki Asal Jakarta yang Mengalami Kecelakaan di Lereng Gunung Rinjani (Sumber: Humas Polres Lotim)
SIGAPNEWS.CO.ID | LOMBOK TIMUR - Setelah sembilan hari penuh upaya dan tantangan medan berat, pada Rabu (9/10/2024) tim gabungan berhasil mengevakuasi jenazah Kaifat Rafi Mubarrak (16), pendaki asal Jakarta yang mengalami kecelakaan di lereng Gunung Rinjani. Kejadian tragis ini terjadi pada 29 September 2024 saat pendakian di Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR), Sembalun.
Proses evakuasi dimulai sejak pukul 08.00 Wita dengan melibatkan berbagai pihak, termasuk TNI/Polri, TNGR, Damkar, unit SAR Lombok Timur, dan para relawan. Setelah perjalanan panjang dan medan yang menantang, pada pukul 15.20 Wita jenazah korban berhasil dibawa naik ke punggungan Pelawangan, dan selanjutnya dibawa ke Pos 2 menggunakan tandu.
Proses Identifikasi dan Penyerahan Jenazah
Setibanya di Pos 2 pada pukul 19.15 Wita, jenazah langsung diperiksa oleh Tim Inafis Polres Lombok Timur untuk dilakukan identifikasi. Jenazah kemudian dibawa turun dengan tandu menuju Bukit Telu pada pukul 19.30 Wita, dan tiba di sana satu jam kemudian. Di lokasi ini, mobil ambulans Polres Lombok Timur telah menunggu untuk membawa korban ke Resort TNGR Sembalun.
Konferensi pers diadakan oleh Kepala Balai TNGR, yang menyampaikan rasa duka cita mendalam atas peristiwa ini dan berterima kasih kepada seluruh pihak yang terlibat dalam proses pencarian dan evakuasi selama sembilan hari. "Kami meminta maaf kepada keluarga korban dan berharap mereka dapat menerima dengan lapang dada kepergian almarhum," ungkap Kepala Balai TNGR.
Pada pukul 21.10 Wita, jenazah dibawa ke RS Bhayangkara Mataram, untuk diserahkan kepada keluarga. Rencananya, keluarga korban akan membawa jenazah ke Jakarta keesokan harinya untuk dimakamkan.
Medan Berat Hambat Evakuasi
Medan sulit dan curam di lereng Gunung Rinjani menjadi tantangan besar bagi tim evakuasi, di mana butuh waktu hingga dua hari untuk membawa jenazah ke lokasi yang lebih mudah diakses. Meski demikian, dengan dedikasi tinggi, proses evakuasi akhirnya berhasil diselesaikan.
Peristiwa ini menjadi pengingat bahwa pendakian gunung, khususnya di medan berat seperti Rinjani, memerlukan persiapan matang dan kewaspadaan tinggi. Gunung Rinjani yang dikenal indah namun berbahaya, telah menjadi saksi bisu dari tragedi ini.
Dengan selesainya proses evakuasi, pihak keluarga diharapkan dapat segera menutup lembaran duka ini dan membawa pulang jenazah sang anak tercinta menuju peristirahatan terakhir di Jakarta.
Editor :M Amin
Source : Humas Polres Lotim