Sinergi Luar Biasa: Bhayangkari & TP PKK Gaspol Tangani Stunting di Desa Sesait

Foto Kunjungan Ny. Heny Agus Purwanta & Ny. Rohani Najmul Akhyar dalam Rangka Percepatan Penanganan Stunting di Posyandu Bunga Supanda, Dusun Sumur Pande (Sumber: Aiptu Muhammad Hatta)
Ny. Heny Agus Purwanta: Kedepannya, Kami Akan Memperkuat Home Visit. Agar Tak Ada Satu Pun Warga Desa Sesait Yang Terlewat Pelayanan
SIGAP NEWS NTB | Lombok Tengah - Langkah revolusioner dalam percepatan penanganan stunting di Kabupaten Lombok Utara terwujud lewat kolaborasi apik antara Bhayangkari Cabang Lombok Utara dan Tim Penggerak PKK (TP PKK) Kabupaten. Pagi yang cerah di Posyandu Bunga Supanda, Dusun Sumur Pande, berubah menjadi momen penuh semangat saat Ketua Bhayangkari, Ny. Heny Agus Purwanta, dan Ketua TP PKK, Ny. Rohani Najmul Akhyar, bergandeng tangan menyapa warganya.
Layanan Kesehatan untuk Semua
Tak sekadar acara seremonial, kegiatan pada Jumat (16/5/2025) itu membuka akses layanan kesehatan dasar bagi 251 warga lintas usia:
- 97 bayi dan balita mendapatkan pemeriksaan pertumbuhan dan imunisasi.
- 45 lansia menerima cek tekanan darah, gula darah, dan penyuluhan gizi lansia.
- 2 remaja diberi edukasi reproduksi sehat.
- 107 penduduk usia produktif menjalani skrining kesehatan umum.
Namun, sorotan tertuju pada 12 kasus stunting yang masih tercatat, akan menjadi PR bersama untuk segera dituntaskan.
“Kolaborasi Nyata untuk Layanan Merata”
“Kegiatan ini mencerminkan betapa kuatnya sinergi lintas elemen masyarakat, dimulai dari institusi Polri, kader kesehatan, hingga pemerintahan desa, demi menjangkau setiap warga,” ujar Ny. Heny dengan penuh semangat. Meski begitu, ia menyayangkan masih ada sekitar 20% warga yang absen di Posyandu.
“Kedepannya, kami akan memperkuat home visit. Agar tak ada satu pun warga Desa Sesait yang terlewat pelayanan,” tambahnya optimis.
Tantangan Stunting: Pekerjaan Rumah Bersama
Ny. Rohani Najmul Akhyar menegaskan, angka 12 kasus stunting di Desa Sesait adalah lonceng kewaspadaan.
“Bagi kami, angka ini masih cukup tinggi. Ini PR bersama. Targetnya 0 kasus di tahun 2025!” tegasnya disambut tepuk tangan kader PKK dan Bhayangkari.
Ia juga menitikberatkan pentingnya Posyandu sebagai pusat edukasi:
“Posyandu bukan sekadar tempat timbang dan suntik. Ia adalah klinik mini di tengah desa. Posyandu meerpakan sarana intervensi dini dan penyuluhan gizi.”
Pendekatan Berkelanjutan: Dari Sekali Kunjungan ke Budaya Pelayanan
Monitoring kali ini tak hanya mengukur berat badan dan tinggi badan anak, tapi juga membangun kebiasaan: rapat kader setiap Minggu, demo memasak makanan bergizi, hingga senam keluarga.
- Rapat Kader Mingguan: Membahas data terbaru dan menentukan sasaran kunjungan rumah.
- Demo Masak Gizi Balita: Mengajarkan menu seimbang memakai bahan lokal.
- Senam Keluarga: Mengajak orang tua aktif menjaga kebugaran bersama anak.
“Harapannya, bukan hanya ramai saat ada kunjungan, tapi jadi budaya desa yang berkesinambungan,” tutup Ny. Heny.
Dengan semangat pantang menyerah, Desa Sesait dan seluruh stakeholder bertekad mengukir sejarah: membawa angka stunting menjadi nol, demi generasi Lombok Utara yang sehat, cerdas, dan berdaya saing.
Editor :M Amin