Seribu Mushaf untuk Para Tahfiz, Dewan HM Fraksi Gerindra Wujudkan Kepedulian Sosial di Suela

Foto Suasana Acara Tasyakuran Penamatan dan Uji Publik Program Tahfizul Qur’an pada Senin (2/6/2025) yang Didukung oleh Muh. Husni Mubarok, QH., M.Pd.I di Ponpes Nurul Hidayah Wal Istiqamah NW Suela (Dok. Pribadi)
Dewan Muh. Husni Mubarok: Guru Adalah Pemelihara Nyawa, Sedangkan Orang Tua Adalah Pemelihara Raga. Keduanya Harus Berjalan Seiring
SIGAP NEWS NTB | Lombok Timur – Dalam suasana penuh kebahagiaan dan keharuan, santri dan santriwati Pondok Pesantren (Ponpes) Nurul Hidayah Wal Istiqamah NW Suela memperlihatkan semangat yang luar biasa saat mengikuti Tasyakuran Penamatan dan Uji Publik Program Tahfizul Qur’an pada Senin (2/6/2025). Selain menandai keberhasilan para santri yang berhasil menghafal ayat-ayat suci Al-Qur’an, momen ini juga menjadi saksi tingginya kepedulian sosial yang ditunjukkan oleh Anggota DPRD Kabupaten Lombok Timur Dapil 5 Fraksi Gerindra, Muh. Husni Mubarok, QH., M.Pd.I.
Dalam sambutannya, Pimpinan Ponpes, TGH. Abdul Gani Arsyadi menyampaikan rasa haru dan syukur atas kebersamaan antara masyarakat, pemerintah daerah, dan lembaga pendidikan agama.
“Kami merasa bangga melihat antusiasme para santri mengikuti uji publik hafalan Tahfiz, terutama ketika melihat dukungan luar biasa yang datang dari berbagai pihak. Semoga ikhtiar ini menjadi awal bagi lahirnya generasi Qur’ani yang tangguh, cerdas, serta berakhlak mulia,” ujarnya di hadapan ratusan hadirin.
Kepedulian Nyata Melalui 1.000 Mushaf
Pada kesempatan yang sama, Dewan Husni Mubarok menegaskan bahwa mendorong semangat penghafal Al-Qur’an tidak hanya cukup dengan memberi motivasi, tetapi juga menyediakan fasilitas dan sarana pembelajaran yang memadai.
“Sebagai bentuk kepedulian kami kepada ponpes-ponpes penyelenggara program Tahfiz, hari ini saya dan tim menyiapkan 1.000 mushaf untuk dibagikan sesuai kebutuhan. Kami berharap mushaf ini bisa menjadi jembatan keberkahan bagi para santri dalam menuntut ilmu,” kata Husni, disambut tepuk tangan meriah.
Tidak sekadar ide sesaat, bantuan mushaf ini merupakan murni wakaf dari teman-teman Pejuang Al Qur'an, untuk diberikan kepada masyarakat Lotim yang kekurangan mushaf. Hari ini, Ponpes Nurul Hidayah Wal Istiqamah menjadi salah satu pondok pertama yang menerima paket Al-Qur’an.
“Keberkahan ilmu pada putra-putri kita bukan semata-mata berasal dari kesungguhan mereka, tetapi juga keikhlasan orang tua dan dukungan seluruh elemen masyarakat. Semoga mushaf ini menghidupkan semangat para santri dalam menghafal, menelaah, dan membumikan Al-Qur’an,” tambahnya.
Tausiyah yang Mengalirkan Air Mata Haru
Sebelumnya, dalam tausiyah singkatnya, Dewan Husni Mubarok menekankan pentingnya kerjasama antara guru, orang tua, dan pemerintah untuk menjaga niat dalam mendidik anak-anak.
“Tidak sedikit orang tua menitipkan anak ke pesantren sekadar untuk mempertahankan hak sosial seperti PKH (Program Keluarga Harapan). Padahal sesungguhnya keikhlasan dan niat utama kita adalah, agar anak-anak tumbuh sebagai Pejuang Al-Qur’an. Guru adalah pemelihara nyawa, sedangkan orang tua adalah pemelihara raga. Keduanya harus berjalan seiring,” ujarnya dengan nada penuh penghayatan.
Raut wajah para wali santri tampak berkaca-kaca, saat Dewan Husni Mubarok menggambarkan masa depan cerah para penghafal Qur’an:
“Air mata haru yang menetes hari ini akan menjadi sumber mata air keberkahan di kemudian hari. Anak-anak kitalah yang akan mengubahnya. Di tengah tantangan NTB yang kerap menjadi sorotan negatif, seperti kasus narkoba dan pergaulan bebas, kita butuh cahaya penghafal Al-Qur’an untuk membawa nama baik daerah hingga bangsa,” ungkapnya dengan sungguh-sungguh.
Tak lupa, Dewan Husni Mubarok mengapresiasi program BeasSantri dari Pemerintah Daerah Lombok Timur.
“Pemda sudah menganggarkan sejumlah beasiswa bagi penghafal Al-Qur’an. Hasilnya sudah terlihat jelas di pondok ini, santri-santri mampu menunjukkan kualitas hafalan dan kepribadian yang membanggakan. Karena itu, tak ada ruginya jika pemerintah menambah kuota BeasSantri ke ponpes-ponpes seperti Nurul Hidayah,” kata Husni Mubarok yang kemudian menyerahkan secara simbolis puluhan mushaf kepada pengurus ponpes.
Dukungan Multistakeholder: Dinsos, Kades, Wali Santri, dan Lembaga
Hadir pada acara tersebut berbagai unsur penting, mulai dari perwakilan Dinas Sosial (Dinsos), Kepala Desa setempat, hingga para wali santri dan jajaran pimpinan lembaga se-lingkungan Ponpes NW Suela. Para tamu undangan ini terharu dan sangat mendukung aksi sosial dari Dewan Husni Mubarok, dalam mendukung generasi Qur'ani di Lotim.
Apresiasi Camat Suela: Harapan bagi Masa Depan MTQ
Tak ketinggalan, Camat Suela, Anan Tarfi, S.ST mengungkapkan apresiasi mendalam atas peran serta Husni Mubarok dalam memajukan pendidikan tahfiz di wilayahnya.
“Sebagai Camat, saya sangat berterima kasih kepada Bapak Husni yang telah mengambil peran strategis mendukung lahir dan berkembangnya para hafiz/ hafizah di Kecamatan Suela. Kami berharap kedepannya akan lahir semakin banyak penghafal Al-Qur’an dan Qori'/ Qori'ah yang mampu mengharumkan nama kecamatan Suela di kancah MTQ nasional maupun internasional,” ujar Anan Tarfi dengan penuh harap.
Menurut Camat Anan Tarfi, ketersediaan mushaf yang memadai sangat penting untuk menjangkau santri di pelosok desa, di samping kebutuhan fasilitas asrama, motivasi, dan pembinaan intensif.
“Dengan tambahan 1.000 mushaf, santri di Ponpes NW Suela dan lembaga lainnya kini bisa lebih fokus menghafal tanpa khawatir kekurangan Al-Qur’an yang layak dibaca. Semoga semangat ini menular ke seluruh lapisan masyarakat, sehingga semakin banyak generasi Qur’ani lahir dari tanah Suela,” tambahnya.
Inspirasi dari Suasana Kebersamaan
Suasana tasyakuran dan uji publik ini kian istimewa ketika ratusan santri tampil bergantian menguji hafalan mereka di hadapan para dewan guru, orang tua, dan tamu undangan. Beberapa santri bahkan mampu menghafal hingga juz ke-30 dengan lancar, membuat haru pun teraduk menjadi bangga. Antusiasme dan tepuk tangan meriah menjadi bukti kecil yang menyiratkan tekad besar untuk terus menghidupkan tradisi penghafal Al-Qur’an di Kabupaten Lombok Timur.
Kegiatan ini bukan hanya soal pengumuman kelulusan tahfiz, melainkan juga wujud nyata sinergi antara masyarakat, lembaga agama, dan unsur legislatif dalam mewujudkan visi NTB yang sejahtera dan berakhlak.
“Di sinilah letak keajaibannya: ketika semua elemen bergandeng tangan, keajaiban-keajaiban kecil akan muncul. Mulai dari doa yang mengalir, semangat belajar santri yang menular, hingga perhatian moril dan materiil dari bapak Husni dan Pemda. Ini semua akan menjadi fondasi bagi masa depan gemilang para Penghafal Al-Qur’an di Suela,” ujar Jurnalis Sigap News NTB yang meliput acara.
Menatap Langkah Selanjutnya
Dengan dukungan 1.000 mushaf, program BeasSantri, dan inspirasi tausiyah Dewan Husni Mubarok, harapan besar kini terpancang bagi Ponpes Nurul Hidayah Wal Istiqamah NW Suela. Harapan tersebut yaitu para santri tidak hanya sekadar menamatkan tahfiz, tetapi juga terus mengamalkan dan menyebarkan nilai-nilai kebaikan Qur’an di tengah masyarakat.
Kedepannya, pihak Ponpes bersama Pemerintah Kecamatan Suela dan Dewan Husni Mubarok selaku Anggota DPRD Lotim Fraksi Gerindra, akan merancang program pendampingan lanjutan, seperti pelatihan qiro’ah, lomba baca Al-Qur’an, hingga dukungan beasiswa untuk santri berprestasi. Semua itu diharapkan dapat menjaga semangat tahfiz agar terus menyala, menjadi sumber inspirasi, sekaligus mencegah generasi muda terjerumus dalam permasalahan sosial seperti narkoba dan pergaulan bebas.
Di akhir acara, suara takbir dan selawat menggema di aula ponpes, menandai persatuan langkah untuk membumikan Al-Qur’an di setiap desanya. Semoga aspirasi Dewan Husni Mubarok, harapan Camat Suela, dan semangat para santri bersatu membawa kecamatan Suela menjadi rujukan sentra Tahfiz di NTB. Dan yang terpenting, semoga haru itu berubah menjadi sumber harapan bagi para santri untuk terus berjuang menebar cahaya Qur’an ke seluruh penjuru bumi Suela.
Editor :M Amin