Free Palestine! Presiden Prabowo Tiba di Sharm El-Sheikh untuk Hadiri KTT Perdamaian

Presiden RI, Prabowo Subianto Tiba di Bandar Udara Internasional Sharm El-Sheikh, Republik Arab Mesir untuk menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Perdamaian Sharm El-Sheikh pada Senin (13/10/2025) (Setpres RI)
Presiden Prabowo Akan Jadi Saksi Upacara Penandatanganan Perjanjian Perdamaian Dan Penghentian Perang Di Gaza
SIGAP NEWS NTB | Lombok Timur – Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, tiba di Bandar Udara Internasional Sharm El-Sheikh, Republik Arab Mesir, pada Senin (13/10/2025). Pesawat kepresidenan Garuda Indonesia-1 yang mengangkut Kepala Negara beserta rombongan terbatas mendarat sekitar pukul 07.00 waktu setempat. Sebelumnya, rombongan lepas landas dari Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma pada pukul 00.20 WIB.
Kedatangan Presiden disambut secara resmi oleh sejumlah pejabat Mesir dan perwakilan diplomatik Indonesia: Chamberlain Kepresidenan Mesir Mohammed Mokhtar, Duta Besar RI untuk Mesir Lutfi Rauf, serta Atase Pertahanan KBRI Kairo, Kolonel Laut (P) Dafris D. Syahruddin. Sambutan ini menandai pembukaan kunjungan yang sarat makna diplomatik bagi peran Indonesia di panggung internasional.
Agenda Utama: Menyaksikan Penandatanganan Perdamaian untuk Gaza
Dalam kunjungan kerjanya di Mesir, Presiden Prabowo dijadwalkan mengikuti rangkaian acara Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Perdamaian Sharm El-Sheikh. Pada KTT ini, Presiden akan menyaksikan upacara penandatanganan perjanjian perdamaian dan penghentian perang di Gaza, sebuah momen yang digambarkan sebagai langkah konkret menuju berakhirnya konflik yang telah menimbulkan penderitaan luas.
Kehadiran Indonesia pada momen penandatanganan ini bukan sekadar simbol. Melainkan acara tersebut menghadirkan kesempatan bagi negara-negara peserta, untuk menunjukkan komitmen nyata dalam mengakhiri permusuhan dan merajut kembali harapan bagi warga sipil yang terdampak.
Tokoh Dunia yang Direncanakan Hadir: Forum Kepala Negara dan Pemerintahan Besar
KTT Perdamaian Sharm El-Sheikh direncanakan dihadiri oleh sejumlah Kepala Negara dan Kepala Pemerintahan dunia, antara lain: Presiden Amerika Serikat Donald Trump, Raja Yordania Abdullah II, Emir Qatar Syekh Thamim bin Hamad Al Thani, Presiden Turkiye Recep Tayyip Erdogan, Presiden Prancis Emmanuel Macron, PM Arab Saudi Muhammad bin Salman Al Saud, serta Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres. Kehadiran para pemimpin dunia ini menegaskan skala diplomasi yang berlangsung di Sharm El-Sheikh dan memberi bobot internasional pada upaya perdamaian yang diupayakan.
Makna Bagi Indonesia: Peran Aktif dalam Perdamaian Internasional
Diundangnya Presiden Prabowo ke KTT Sharm El-Sheikh menjadi bukti peran penting Indonesia dalam mendorong terciptanya perdamaian di kawasan Timur Tengah, khususnya menyangkut konflik Gaza. Keikutsertaan Indonesia pada forum tingkat tinggi seperti ini juga dipandang sebagai refleksi komitmen negara untuk ikut menjaga ketertiban dunia. Hal ini merupakan sebuah amanat yang selaras dengan semangat pembukaan Undang-Undang Dasar 1945.
Kehadiran Indonesia di meja perundingan dan upacara penandatanganan juga membuka ruang diplomasi untuk menyuarakan perspektif dan kepedulian negara terhadap hak asasi manusia, perlindungan warga sipil, dan stabilitas regional.
Rombongan dan Pendamping: Delegasi Terbatas namun Strategis
Turut mendampingi Presiden RI dalam penerbangan dari Jakarta adalah tokoh kunci pemerintahan: Menteri Luar Negeri Sugiono dan Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya. Kehadiran keduanya dalam rombongan menunjukkan bahwa agenda Indonesia di KTT akan melibatkan koordinasi politik-luar negeri dan administrasi pemerintahan tingkat tinggi, meskipun rombongan bersifat terbatas.
Penutup: Harapan di Balik Langkah Diplomasi
Kunjungan Presiden Prabowo ke Sharm El-Sheikh dan partisipasi Indonesia dalam KTT Perdamaian menempatkan negara ini sebagai salah satu aktor yang berkepentingan dalam upaya menghentikan kekerasan dan menegakkan perdamaian. Saat para pemimpin dunia berkumpul untuk menandatangani perjanjian yang diharapkan mengakhiri perang di Gaza, langkah Indonesia menjadi bagian dari narasi global: bahwa diplomasi, ketika dijalankan dengan komitmen dan keberanian politik, dapat membuka jalan bagi harapan baru bagi korban konflik.
Editor :M Amin
Source : Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden Republik Indonesia