Gemuruh Tarian dan Doa: Upacara Pujawali Pura Tribrata Sakti Perkuat Spirit Polresta Mataram
Pujawali Pura Tribrata Sakti: Kapolresta Mataram Tekankan Harmoni Iman dan Profesionalisme Polri

Foto Kapolresta Mataram, Kombes Pol Dr. Ariefaldi Warganegara, SH, SIK, MM, CPHR, CBA, CHRM saat Menghadiri Upacara Pujawali di Pura Tribrata Sakti, Polsek Sandubaya, pada Selasa (17/09/2024)
SIGAPNEWS.CO.ID | MATARAM - Dalam suasana penuh khidmat dan spiritualitas, Kapolresta Mataram Kombes Pol Dr. Ariefaldi Warganegara, SH, SIK, MM, CPHR, CBA, CHRM menghadiri Upacara Pujawali di Pura Tribrata Sakti, Polsek Sandubaya, pada Selasa (17/09/2024).
Acara ini tidak hanya menjadi momen sakral bagi umat Hindu di lingkup Polresta Mataram, namun juga mencerminkan sinergi antara iman dan tugas profesional sebagai penegak hukum.
Acara ini turut dihadiri oleh Wakapolresta Mataram AKBP I Wayan Sudarmanta, SIK, MH, pejabat utama Polresta Mataram, para Kapolsek Jajaran, serta 150 personil Polresta Mataram yang beragama Hindu. Upacara diawali dengan penampilan tarian tradisional seperti Tari Sekar Jagat, Topeng Sidekarya, Tari Rejang Dewa, dan Tari Rejang Canang Sari, yang menambah aura kebersamaan dan keindahan budaya dalam ibadah.
Ketua Ikatan Keluarga Besar Hindu (IKBH), AKP I Putu Pusrika Meiyasa, dalam sambutannya menjelaskan pentingnya Pura Tribrata Sakti sebagai tempat ibadah umat Hindu di Polresta Mataram, yang saat ini berjumlah sekitar 375 orang. Pura ini menjadi simbol kesatuan spiritual di tengah berbagai tantangan tugas sehari-hari.
“Polresta Mataram juga memiliki Sekhe Rindik yang dikenal luas oleh masyarakat. Semoga kesenian ini terus berkembang, dan upacara ini akan ditutup oleh Ratu Pedande Gede Dwija Purnama Bawa,” ucapnya.
Dalam sambutannya, Kombes Pol Dr. Ariefaldi Warganegara mengulas sejarah berdirinya Pura Tribrata Sakti yang bermula dari inisiatif personil Hindu di Polres Lombok Barat pada 2004. Melalui upaya bersama, pura ini akhirnya diresmikan. Namun, gempa bumi tahun 2018 sempat merusak beberapa bagian pura, yang kemudian direnovasi dengan bahan batu gunung dari Karangasem, Bali pada 2020.
“Kita harus selalu menjaga kedisiplinan, profesionalisme, dan waspada terhadap ancaman keamanan, terutama menjelang Pilkada. Sinergi antara kepolisian, pemangku kepentingan, dan masyarakat sangat penting dalam menjaga keamanan bersama,” ujar Kapolresta dalam pesan inspiratifnya.
Kapolresta juga menekankan pentingnya integritas dan moralitas bagi setiap aparat penegak hukum.
“Nilai-nilai keimanan dan ketakwaan harus selalu diutamakan dalam setiap tindakan dan keputusan. Aparat hukum tidak hanya harus bertindak adil dan bijaksana, tapi juga menjadi teladan bagi masyarakat,” lanjutnya.
Upacara Pujawali ini menjadi momen refleksi dan penguatan spiritual bagi personil Polresta Mataram, mengingatkan mereka akan tanggung jawab besar yang diemban sebagai penegak hukum sekaligus pengayom masyarakat. Dalam pesan penutupnya, Kombes Pol Dr. Ariefaldi Warganegara mengajak seluruh personil untuk selalu bersyukur dan memohon kekuatan dalam menjalankan tugas mereka dengan amanah.
“Bersama-sama, mari kita terus bersyukur atas nikmat yang diberikan dan senantiasa berdoa agar diberikan kekuatan dan keselamatan dalam setiap langkah tugas kita,” tutupnya penuh harapan.
Upacara yang berlangsung khusyuk ini bukan hanya sekedar ritual keagamaan, namun juga menjadi pengingat bahwa di balik seragam kepolisian, ada nilai-nilai spiritual yang membimbing setiap tindakan. Pura Tribrata Sakti pun berdiri kokoh sebagai simbol integritas dan kedamaian bagi seluruh umat.
Editor :M Amin
Source : Humas Polresta Mataram