Polda NTB Buktikan Pencegahan Lebih Manis: Patroli Dialogis Bawa Kedamaian ke Pantai Mapak Mataram

Foto Patroli Dialogis Operasi Pekat II Rinjani 2025 oleh Tim Satgas Preventif Subsatgas Binmas Polda NTB Pada Rabu (15/5/2025) (Sumber: Humas Polda NTB)
Kombes Pol. Mohammad Kholid: ‘Pantai Bukan Ladang Preman’ dalam Operasi Pekat II Rinjani 2025
MATARAM | SIGAP NEWS NTB – Seperti oase di gurun, kehadiran tim Satgas Preventif Subsatgas Binmas Polda NTB menyapa laksana angin sepoi di Pantai Mapak, Kecamatan Sekarbela, Kota Mataram. Pada Rabu (15/5/2025) pantai yang biasanya dipenuhi riuh keriuhan pedagang kaki lima dan parkir liar, mendadak terasa tenang ketika barisan patroli dialogis Operasi Pekat II Rinjani 2025 melintas, membubuhkan aura aman bagi setiap pengunjung.
Menggenggam Komitmen, Menebar Rasa Aman
Bertubi-tubi mengantisipasi ragam gangguan, Polda NTB menancapkan strategi strategis: memetakan “wajah” para juru parkir yang selama ini kerap disalahkan sebagai “kamuflase premanisme.” Pada pukul 10.00 WITA, personel Satgas Preemtif bergerak bak ksatria kesatria laut, menyisir area parkir Pantai Mapak. Dengan senyum persuasif dan suara ramah, mereka mengimbau agar setiap juru parkir:
- Menjaga Etika Pelayanan: Layani wisatawan dengan sikap sopan, tidak memandang status sosial.
- Menolak Pungli dan Intimidasi: Tegas menolak pemerasan atau penarikan biaya di luar tarif resmi.
- Menjadi Sahabat Wisatawan: Saling menghormati demi suasana pantai yang nyaman dan kondusif.
Suara Hati Kabid Humas: “Pantai Bukan Ladang Preman”
Kombes Pol. Mohammad Kholid, S.I.K selaku Kabid Humas Polda NTB, mengibaratkan operasi ini sebagai benteng pasir yang menangkal gelombang premanisme. “Kami ingin memastikan Pantai Mapak bukan ladang berkembangnya aksi premanisme. Melalui Operasi Pekat II Rinjani 2025, kita tanamkan kesadaran: layanan prima tanpa intimidasi,” tegasnya.
Sekilas Data Operasi Pekat II Rinjani 2025
- Waktu Pelaksanaan: Mei–Juni 2025, serentak di seluruh NTB.
- Fokus Sasaran: Profesi rentan pungli (juru parkir liar, calo tiket, pedagang tak berizin).
- Metode: Patroli dialogis, razia terukur, edukasi hukum persuasif.
- Target: Menurunkan kasus laporan premanisme hingga 75% selama 2 bulan ke depan.
Patroli Dialogis: Efektif dan Mengena
Tak sekadar razia mengejutkan, dialog interaktif membawa keajaiban komunikasi dua arah. Personel Binmas tak hanya memberi imbauan, melainkan mendengar keluh kesah juru parkir, dimulai kegalauan soal aturan pajak daerah hingga harapan mendapat sertifikasi resmi.
“Dengan mendengarkan, kita bangun kepercayaan. Mereka pun bersedia berubah,” ungkap salah satu anggota Satgas.
Dari Pantai Mapak untuk Seluruh NTB
Upaya ini meluas, tidak hanya di Pantai Mapak. Dalam pekan ini, patroli serupa akan menyapa kawasan wisata Senggigi, Gili Trawangan, hingga mancing-mancing liar di Teluk Saleh. Tujuannya seragam: menegakkan kebersihan moral dan hukum, menjaga citra pariwisata NTB agar makin gemilang di mata dunia.
“Kita mengajak seluruh elemen masyarakat, terutama pengunjung, pengelola, hingga juru parkir untuk bersama-sama menjaga kamtibmas. Pantai indah ini bukan sekadar lokasi, tapi cerminan jiwa NTB yang ramah dan bersih,” tutup Kombes Pol. Mohammad Kholid dengan harap.
Dengan mesin operasi yang terkoordinasi, Polda NTB membuktikan bahwa pencegahan lebih manis daripada penindakan. Pantai Mapak pun bertransformasi: dari zona genting preman menjadi oase aman, di mana pasir putih dan ombak berirama mengundang senyuman selamat datang.
Editor :M Amin