Pemkab Lotim dan BKKBN NTB Bersatu, Genting Jadi Solusi Konkret Atasi 8.388 Kasus Stunting

Foto Suasana Peluncuran Program Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting” (Genting) oleh Pemkab Lotim yang Bekejasama dengan BKKBN NTB pada Kamis (19/12/2024) di Ballroom Kantor Bupati Lotim (Sumber: Diskominfosan Lotim)
Bakti Stunting Berdaya: Dari Bantuan Nutrisi Hingga Sumur Bor untuk Masa Depan Anak di Lotim
SIGAPNEWS.CO.ID | LOMBOK TIMUR – Pemerintah Kabupaten Lombok Timur meluncurkan program revolusioner “Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting” (Genting), sebagai tonggak baru dalam perjuangan melawan stunting pada Kamis pagi (19/12/2024). Bertempat di Ballroom Kantor Bupati Lombok Timur, acara ini menjadi bukti nyata komitmen bersama dalam membangun generasi masa depan yang sehat dan berkualitas.
Peluncuran Genting ditandai dengan pemukulan gong oleh Pj. Sekda Lombok Timur H. Hasni, yang hadir mewakili Pj. Bupati. Kegiatan ini dihadiri oleh Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi NTB, jajaran Forkopimda, Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten dan Kecamatan, Dharma Wanita Persatuan (DWP), 150 Tim Pendamping Keluarga (TPK) se-Lombok Timur, serta Pimpinan Pondok Pesantren Assunnah Bagiknyaka, Kecamatan Aikmel.
Pionir Perubahan di NTB
Sebagai salah satu dari lima program unggulan nasional yang diinisiasi oleh BKKBN, Genting memiliki misi besar untuk mempercepat penurunan angka stunting di Indonesia. Lombok Timur menjadi kabupaten pertama di NTB yang melaksanakan program ini, menjadikannya teladan bagi daerah lain.
Acara ini juga dirangkaikan dengan bakti sosial, berupa pemberian sembako kepada keluarga terdampak stunting. Bantuan ini diperoleh dari kolaborasi Forum Jurnalis Lombok Timur (FJLT), Pemda Lombok Timur, dan Baznas. Tak hanya itu, Pondok Pesantren Assunnah turut berkontribusi dengan menyediakan sumur bor untuk masyarakat, mendukung akses air bersih yang sangat diperlukan dalam pencegahan stunting.
Program Genting menargetkan pemberdayaan 8.388 keluarga terdampak stunting di Lombok Timur. Kepala Dinas DP3AKB H. Ahmat melaporkan bahwa, hingga kini Tim Pendamping Keluarga telah mendampingi lebih dari 3.000 keluarga di 24 desa/keluraha,n dengan pencapaian target sebesar 90%.
Kolaborasi dan Harapan Menuju Nol Stunting
Dalam sambutannya, Pj. Sekda H. Hasni menegaskan pentingnya kolaborasi lintas sektor, melibatkan perguruan tinggi, yayasan, organisasi masyarakat, dan ASN. “Stunting bukan hanya isu kesehatan, tetapi juga tantangan sosial yang memerlukan perhatian serius dari seluruh elemen masyarakat. Mari kita wujudkan Lombok Timur bebas stunting pada 2025,” ujarnya penuh semangat.
Dukungan juga datang dari Perwakilan BKKBN Provinsi NTB, yang menyoroti pendekatan komprehensif Genting. Selain bantuan nutrisi, program ini mencakup penyediaan air bersih, bedah rumah, dan edukasi kesehatan.
Inspirasi bagi Daerah Lain
Dengan Genting, Lombok Timur tidak hanya berharap menurunkan angka stunting secara signifikan, tetapi juga menjadi model nasional untuk keberhasilan program penanganan stunting.
“Kita sedang membangun fondasi masa depan yang kuat untuk anak-anak kita. Program Genting adalah langkah nyata menuju generasi yang lebih sehat dan produktif,” pungkas H. Hasni.
Masa Depan yang Lebih Cerah
Kehadiran Genting di Lombok Timur membawa harapan besar, tidak hanya bagi masyarakat setempat, tetapi juga bagi seluruh Indonesia. Dengan semangat gotong-royong, Lombok Timur memimpin perjuangan melawan stunting, memastikan bahwa setiap anak memiliki hak untuk tumbuh sehat dan cerdas.
Genting adalah bukti bahwa perubahan besar dimulai dari langkah kecil, dengan kepedulian bersama untuk masa depan yang lebih baik.
Editor :M Amin
Source : Kadis Kominfosan Lotim, Dr. H. Fauzan, M.Pd.