Membanggakan! Pemuda Asal Sembalun Juara 1 Pemuda Pelopor Dalam Pengelolaan Kopi Arabika & Robusta

Foto Abdul Robi dan Kegiatan Kepeloporannya Bersama BPAN Sembalun; Foto Kadispora Lotim, drg. Asrul (Dok. Pribadi)
drg. Asrul: "Uang Pembinaan Rp 5 Juta Sedang Kami Proses. Juga Kami akan Lakukan Kunjungan Pembinaan dan Koordinasi Akan Kebutuhan Pemuda Pelopor Abdul Robi untuk Persiapan Tingkat Nasional"
SIGAP NEWS NTB | Lombok Timur – Dusun Lauk Rurung Timur, Desa Sembalun Bumbung, Kecamatan Sembalun, Kabupaten Lombok Timur kini bangga memiliki sosok pemuda inspiratif: Abdul Robi, lahir 26 Juni 1996, Sarjana (S1) dengan tekad mengangkat kesejahteraan masyarakat melalui sektor pangan. Pada 22 Juli 2025 lalu, ia dinobatkan sebagai Juara 1 Pemuda Pelopor Tingkat Provinsi NTB dan berhak maju ke kancah nasional mewakili NTB.

Visi & Misi Yang Menggerakkan
Visi: Mewujudkan kehidupan pemuda dan masyarakat di lingkungan sekitar yang penuh kedamaian dan kesejahteraan.
Misi:
Mengarahkan pemuda berperilaku positif memanfaatkan sumber daya lokal.
Mengembangkan bakat dan kreativitas pemuda.
Mendorong terciptanya pemuda maju, inovatif, dan berdaya saing.
Membangun kualitas hidup masyarakat dan pemuda setempat .
Latar Belakang & Gambaran Kegiatan Kepeloporan
Pada 2018, Abdul Robi dengan lahan 40 are dan 3 sahabatnya, Dito Zul Abror (70 are), Etil Mariandi (80 are), dan Wa’an Hadi (30 are), menginisiasi pengelolaan kebun kopi skala kecil (<5kg) di Sembalun. Berbekal gerakan “Pulang Kampung” BPAN (Barisan Pemuda Adat Nusantara), mereka menempatkan 10% keuntungan untuk reinvestasi alat produksi hingga mampu membeli mesin roasting pada 2023. Kini BPAN telah memiliki 22 anggota aktif (30% perempuan), mengelola lahan kopi seluas 2 hektar dan bermitra dengan 4 petani (Aq. Naora, Aq. Jono, Aq. Adi, Aq. Musni). Buah cherry kopi mereka ambil konsisten sebagai bahan baku, dari post-harvest hingga roasting.
Abdul Robi bersama BPAN terus menebar aroma keberhasilan lewat kolaborasi strategis dengan sejumlah kafe ternama, seperti Balenta Coffee Selong, Samasta Rinjani, hingga GENUS (Gerai Nusantara) di Bogor. Tak hanya merajai pasar lokal, kopi hasil tangan anak-anak muda Sembalun ini, juga mulai menembus pasar mancanegara ke Malaysia dan Thailand. Dengan kapasitas produksi yang telah menembus angka 30 kilogram per bulan, BPAN menunjukkan bahwa cita rasa kopi lokal mampu bicara banyak di panggung internasional.
Analisa Keuangan Penjualan Kopi BPAN (2018–2025)
Tahun | Volume Terjual (Kg) | Omzet (Rp) | Laba Bersih (Rp) |
---|---|---|---|
2018 | 5 | 1.550.000 | 700.000 |
2019 | 6–7 | 2.150.000 | 1.050.000 |
2020 | 13 | 4.100.000 | 2.400.000 |
2021 | 15 | 4.600.000 | 2.700.000 |
2022 | 20 | 5.500.000 | 2.800.000 |
2023 | 24 | 6.400.000 | 3.610.000 |
2024 | 25 | 6.750.000 | 3.750.000 |
2025 | >30 | 9.000.000 | 4.110.000 |
Data olahan Abdul Robi & BPAN, 2025 . |
Margin Nilai Tambah Pengelolaan Kopi BPAN per Kilogram
Proses pengolahan kopi terbukti menambah nilai berlipat:

(Dok. Pribadi)
Arabika:
Cherry → Green Bean (4 : 1) naik dari Rp 15.000 menjadi Rp 150.000/kg.
Green Bean → Roasted Bean (90%) menjadi ~Rp 350.000/kg.
Robusta:
Cherry → Green Bean: Rp 10.000 →Rp 100.000/kg.
Green Bean → Roasted Bean: menjadi ~Rp 250.000/kg.
Rasio penyusutan dan peningkatan harga ini membuka peluang margin jauh lebih besar dibanding menjual bahan mentah langsung .
Ucapan Apresiasi & Dukungan Pihak Terkait
Hasil wawancara Sigap News pada Jumat (25/7/2025) dengan Abdul Robi dan pihak terkait:
Abdul Robi saat diwawancarai mengharapkan dukungan nyata dalam pengembangan pengelolaan kopi dari Pemkab Lotim.
“Harapan besar kami dalam menghadapi ajang Pemuda Pelopor Tingkat Nasional tak hanya soal capaian prestasi, tetapi juga dukungan nyata, baik moril maupun materiil. Agar persiapan menuju tingkat nasional dapat dilakukan secara optimal dan hasilnya pun maksimal.
Lebih dari itu, kami mendambakan perhatian serius terhadap geliat anak-anak muda di Sembalun yang kini tengah bergerak membangun perubahan melalui gerakan kemandirian dan pemberdayaan. Kami percaya, ketika semangat muda diberi ruang dan dukungan, maka perubahan besar bisa dilahirkan dari tempat terpencil sekalipun.
Tak kalah penting, kami juga berharap ada dukungan konkret dalam pengembangan usaha kopi yang kami kelola, dimulai dari penyediaan alat produksi, tempat produksi yang lebih representatif, hingga dukungan terhadap ketahanan pangan melalui gerakan tanam kopi secara kolektif. Sebab bagi kami, secangkir kopi bukan hanya soal rasa, tapi tentang masa depan yang disemai bersama.,”
— Abdul Robi, Juara 1 Pemuda Pelopor NTB.
Sementara itu, berikut adalah pernyataan dan apresiasi dari berbagai pihak, terutama Pemkab Lotim, Pemdes Sembalun Bumbung dan Pemerintah Kecamatan Sembalun.

“Mereka akan dinilai dan disurvei lagi oleh pusat, biasanya 60 besar diundang ke Jakarta. Kami berharap Pemuda Pelopor Sembalun Lotim masuk 60 besar. Pemerintah kabupaten sedang mengurus dana pembinaan senilai Rp 5 juta untuk Juara 1 Pemuda Pelopor tingkat Kabupaten. Untuk pemberangkatan ke Jakarta, akan difasilitasi oleh Pemerintah Provinsi. Minggu depan kami akan adakan kunjungan pembinaan dan koordinasi, mengenai kebutuhan Tim Pemuda Pelopor Kita untuk memantapkan persiapan,”
— drg. Asrul, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Lombok Timur.
“Kami Pemerintah Desa sangat mendukung, dari tingkat kabupaten hingga provinsi, bahkan menunggu proses ke pusat. Koordinasi Tim Pemerintah Desa dengan Pemuda Pelopor sangat baik. Kami bantu dana transport dan tiap pertemuan, akan usahakan semaksimal mungkin membantu,”
— Sunardi, Kepala Desa Sembalun Bumbung.
“Kami bangga Sembalun memiliki wakil di NTB. Ini langkah awal penggerak pemuda lain, semoga berhasil di tingkat nasional,”
— Masri, Camat Sembalun.
Penutup
Dari kebun kopi kecil hingga panggung provinsi, langkah Abdul Robi dan BPAN menunjukkan betapa anak muda mampu menciptakan perubahan: mengangkat potensi lokal, membangun ekonomi kreatif, serta memberdayakan komunitas. Semoga dukungan penuh dari pemerintah dan masyarakat menjadi pijakan kokoh untuk mengharumkan nama NTB di pentas nasional dan internasional.
Editor :M Amin