Menolak Luka, Merajut Asa: Perspektif Inovatif Pemda Lombok Timur terkait Sunat pada Perempuan

Foto Suasana Khidmat saat Kampanye P2GP/ Sunat Perempuan oleh LPSDM bersama PJ. Bupati Lotim, H. Muhammad Juaini Taofik pada Selasa (12/11/2024) (Sumber: Humas Pemda Lotim)
Stop Kekerasan terhadap Perempuan! Pj. Bupati Lotim Gaungkan Pencegahan Sunat Perempuan
SIGAPNEWS.CO.ID | LOMBOK TIMUR – Pemerintah Daerah Lombok Timur kembali menunjukkan langkah progresif, dalam membangun masyarakat yang lebih sehat dan bermartabat. Pada Selasa (12/11/2024), PJ. Bupati Lombok Timur, H. Muhammad Juaini Taofik, mengapresiasi upaya Lembaga Pengembangan Sumber Daya Mitra (LPSDM) yang terus berperan sebagai mitra strategis Pemda dalam berbagai sektor pembangunan, termasuk kampanye pencegahan praktik pemotongan dan perlukaan genitalia perempuan (P2GP) atau sunat perempuan.
Dalam kegiatan ini, Pj. Bupati menegaskan bahwa praktik P2GP tidak hanya membawa risiko serius bagi kesehatan reproduksi, tetapi juga berdampak buruk pada kesehatan mental perempuan yang menjadi korban.
“Ini bukan hanya isu kesehatan, tetapi juga persoalan hak asasi manusia. Mari kita teruskan informasi ini, edukasi masyarakat, dan hentikan praktik yang merugikan generasi kita,” ujarnya penuh perhatian.
Komitmen Bersama Melawan P2GP
Pada kesempatan yang sama, dilakukan penandatanganan komitmen bersama oleh Pj. Bupati, Direktur LPSDM Ririn Hayudiani, dan Kepala DP3AK Lombok Timur. Penandatanganan ini menjadi simbol persatuan berbagai elemen dalam menolak praktik yang dianggap melanggar HAM dan bentuk kekerasan terhadap perempuan.
Direktur LPSDM, Ririn Hayudiani menekankan pentingnya peran komunitas dalam menyampaikan edukasi berkelanjutan kepada masyarakat.
"P2GP adalah isu global. Kita tidak hanya berbicara tentang kesehatan, tetapi juga tentang keadilan, hak perempuan, dan masa depan yang lebih baik," tutur Ririn, menambahkan bahwa langkah ini adalah wujud nyata dari keberanian menentang norma-norma yang merugikan.
Sinergi untuk Masa Depan Sehat
Hadirnya tokoh-tokoh penting seperti Kepala Kemenag Lombok Timur, Ketua UPTD PPA, perwakilan Dinas Kesehatan, camat, kepala desa, tokoh agama, NGO, CSO, dan LSM mempertegas sinergi yang diperlukan untuk menciptakan dampak nyata. Acara ini tidak hanya menjadi forum diskusi, tetapi juga momentum untuk memperkuat komitmen kebersamaan.
Pj. Bupati mengajak semua pihak untuk terus berkolaborasi dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
“Kita harus memastikan bahwa generasi berikutnya lahir dan tumbuh dalam lingkungan yang mendukung mereka untuk menjadi individu yang sehat, berdaya, dan bebas dari luka fisik maupun mental,” tegasnya.
Langkah Kecil, Dampak Besar
Dengan melibatkan 230 peserta dari berbagai komponen masyarakat, kegiatan ini menjadi langkah kecil namun berarti dalam menyuarakan penolakan terhadap P2GP. Harapannya, mereka dapat menjadi agen perubahan di komunitas masing-masing, menyebarluaskan informasi yang didapat, dan membantu membangun kesadaran kolektif.
Komitmen ini menjadi pengingat bahwa perubahan besar dimulai dari langkah kecil yang konsisten. Lombok Timur kini berada di garis depan perjuangan melawan P2GP, menjadikan kesehatan dan hak perempuan sebagai prioritas utama dalam agenda pembangunannya.
Editor :M Amin
Source : Humas Pemda Lotim